Ruteng, Vox NTT– Munculnya pandangan negatif masyarakat terkait kisruh di DPRD Manggarai akhir-akhir ini membuat anggota dewan dari PKS, Marsel Nagus Ahang tersinggung.
Ia bahkan menganggap, penilaian itu muncul karena masyarakat merupakan pihak luar yang tidak paham substansi persoalan yang sedang digumuli oleh para wakilnya.
“Desakan dari pihak luar memang pada intinya tidak memahami substansi persoalan,” ujar Marsel ketika dikonfirmasi VoxNtt.com, Rabu (06/12/2017) pagi.
Marsel menyatakan hal tetsebut menyusul adanya desakan Venan Ntelok, seorang yang mengaku sebagai Pemuda Peduli Perlemen Manggarai.
Sebelumnya, Venan mendesak Badan Kehormatan (BK) DPRD Manggarai agar segera mengusut kisruh yang melibatkan Marsel Ahang dan dua rekannya saat sidang paripurna belum lama ini. Kedua rekan Marsel, masing-masing, Yohan Boa dan Matias Masir.
Venan menilai keributan Marsel Ahang dengan kedua rekannya telah mengerdilkan citra lembaga DPRD Manggarai karena melakukan aksi premanisme di lembaga terhormat.
Terkait itu, Marsel Ahang menjelaskan, UU MD3 sudah mengatur fungsi dan tugas DPR, yakni legislasi, pengawasan, dan bugeting.
“Tiga fungsi itulah yang menjadi acuan saya,” ujar anggota DPRD Manggarai Dapil Ruteng-Lelak itu.
Lebih lanjut ia mengatakan, pernyataan Venan yang menyebut dirinya sebagai Pemuda Peduli Parlemen Manggarai tidak lebih dari sekedar pembelaan kader terhadap partainya. Hal tersebut disampaikannya lantaran Venan merupakan kader Partai Amanat Nasional (PAN) yang saat ini dipimpin oleh Bupati Manggarai, Deno Kamelus.
“Dan berkaitan dengan pernyataan Venan selaku kader PAN, saya berapresiasi saja, sebagaimana dia juga loyal pada partai PAN,” tukas Marsel.
Dia mengaku, tindakannya di ruang sidang paripurna beberapa waktu lalu justru dipicu oleh karena pernyataan Matias Masir. Kader PAN itu, kata dia, mengaku sebagai preman Makassar di ruang sidang paripurna.
Menurut Marsel, pengakuan itu menunjukkan kerdilnya cara berpikir sebagai anggota dewan.
“Saya menilai sikap Masir (Matias Masir) Boa (Yohan Boa) yang merupakan anggota dewan terhormat hanya mencari sebuah sensasi,” ujar dia.
Penulis: Adrianus Aba