Bajawa, Vox NTT-Hujan lebat yang mengguyur Kabupaten Ngada beberapa hari terakhir ini, menyebabkan padi di sawah milik petani di Fareleke, Dusun Malafai, Desa Nginamanu Selatan, Kecamatan Wolomeze terendam banjir.
Akibatnya, padi yang hampir menguning di atas lahan seluas sekitar 40 hektare terancam gagal panen. Pasalnya, padi sudah tertutup lumpur dan direndam banjir akibat luapan irigasi dari bendungan Kolopenu pada Kamis lalu.
Bencana banjir tersebut dibenarkan oleh Benyamin Wuse, seorang petani asal Fareleke.
Kepada VoxNtt.com saat bertemu di Bajawa, Kamis (07/12/2017), Benyamin mengatakan musibah banjir tersebut telah menyebabkan kerugian sekitar belasan juta rupiah.
Dia mengaku, telah melaporkan kejadian tersebut ke pihak Pemerintah Desa Nginamanu Seletan. Namun pihak pemerintah sampai saat ini belum ada respon.
“Saya sudah lapor ke desa tapi jawabnya kasus ini tidak bisa mengalokasikan bantuan. Hanya saya disuruh oleh kepala desa untuk menyampaikan langsung hal ini kepada Dinas Pertanian Kabupaten Ngada, ” kata Benyamin.
Dia berharap kepada Pemerintah Kabupaten Ngada agar segera memberikan bantuan atas musibah banjir tersebut kepada para petani Fareleke.
Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Ngada, Watu Aloysius ketika dihubungi VoxNtt.com berjanji pihaknya akan ke lapangan untuk meninjau lokasi tersebut.
Sementara, Kepala Desa Nginamanu Selatan Vitalis Keo belum berhasil dikonfirmasi.
Ketika dihubungi, nomor ponsel Vitalis sedang tidak aktif.
Penulis: Arkadius Togo
Editor: Adrianus Aba