Kefamenanu,Vox NTT- Tite Suryadi Sukrani alias Tite, salah seorang peserta Tour de Timor (TdT) mengaku sangat mengagumi keindahan alam objek wisata tanjung, Tanjung Bastian yang terletak di Wini, Kecamatan Insana Utara, Kabupaten Timor Tengah Utara (TTU).
Keindahan alam Pantai Bastian, demikian kata Bikers yang mengaku berasal dari Jakarta tersebut terdapat pada garis pantainya yang panjang dan pasir putihnya yang Nampak eksotik.
Namun sayangnya, kata Tite,keindahan alam tersebut belum dikelola secara maksimal untuk menjadi obyek wisata andalan. Menurutnya infrastrur menjadi PR utama Pemda TTU untuk mempopulerkan Tanjung Bastian sebagai salah satu destinasi wisata andalan di Wilayah Timor.
“Garis pantainya panjang. Selain itu pasir putihnya juga indah sekali, hanya perlu didukung dengan infrastruktur lainnya sehingga wisatawan bisa merasa nyaman saat berkunjung ke sana (Pantai Tanjung Bastian),” terang Tite saat diwawancarai Wartawan di halaman Kantor Bupati TTU, sesaat sebelum pelepasan rombongan untuk melanjutkan perjalanan ke TTS, Senin (11/12/2017).
Selain Pantai Tanjung Bastian, jelas Tite,sepanjang perjalanan dari Wini ke Kefamenanu juga mengagumi keindahan alam dan pegunungan yang menjulang.
Baca: Tanjung Bastian Bak Tempat Sampah dan Kandang Kambing
Dia mengungkapkan, pegunungan di sepanjang jalur Wini-Kefamenanu banyak yang bisa dijadikan sebagai lokasi terbang laying, apabila didukung oleh sarana prasana yang memadai.
Sementara itu, Wakil Bupati TTU, Aloysius Kobes ,S.Sos saat ditemui VoxNtt.com usai pelepasan romobongan senada dengan Tite bahwa pengelolaan Tanjung Bastian hingga saat ini belum maksimal.
Namun, Wakil Bupati TTU 2 periode tersebut mengatakan, hal tersebut terjadi karena letak lokasi tersebut masih masuk dalam kawasan hutan.
Hal inilah kata Kobes yang menyebabkan niat Pemda TTU guna melakukan penataan terhadap objek wisata tersebut terhambat.
“Waktu itu sudah ada pengusaha yang bersedia, bahkan semua perhitungan untuk kebutuhan pengelolaan objek wisata Tanjung Bastian sudah dilakukan, hanya karena masih dalam kawasan hutan makanya pengusaha tersebut mundur,” jelas mantan camat Kota Kefamenanu tersebut.
Kobes menuturkan, sejauh ini pihaknya sudah berupaya membebaskan kawasan tersebut dari wilayah kehutan an dengan melakukan tukar guling.
Namun saat ini semuanya masih berproses sehingga pihaknya masih menunggu proses tersebut selesai dilaksanakan.
“Kita rencananya tukar guling lokasi tanjung Bastian dengan salah satu lokasi di Desa Oesoko, semuanya masih berproses. Jadi, kita menanti saja,” tegasnya.
Penulis: Eman Tabean
Editor: Boni Jehadin