Ende, Vox NTT-Kampanye hitam lewat media sosial (medsos) dipastikan marak pada pemilukada serentak Tahun 2018.
Selain oleh masyarakat sipil, Aparatur Sipil Negara (ASN) diduga turut berperan dalam kampanye paket tertentu.
Hal ini menjadi bahasan dalam acara Focus Group Discussion (FGD) oleh Panwaslu Kabupaten Ende, NTT, Rabu (13/12/2017).
Blasius A. Rinda, mewakili Partai Demokrat menilai, kampanye hitam di medsos akan kian menggila dengan maraknya pengguna ponsel pintar pada kalangan masyarakat.
Ia pun mempertanyakan peran pengawas pemilu dalam penanganan pelanggaran pada medsos.
“Saya mau tantang, apakah panwas bekerja secara independen. Tidak perlu jawab karena ini adalah tantangan kerja panwas,”kata Blasius.
Ia kemudian membocorkan sejumlah aparatur yang melakukan kampanye di media sosial lokal grup facebook pada “Forum Gare Bego Menuju Ende Lio Sare Pawe”.
“Banyak ASN, banyak PNS, banyak Sekretaris Desa yang PNS terlibat (kampanye, red) di media sosial,”katanya lantas enggan menyebutkan nama akun dimaksud.
Blasius menyarankan agar pengawas membentuk cyber untuk mendeteksi kampanye hitam terutama oleh sejumlah ASN.
Sementara mewakili awak media, Wily Sumardi, menyebutkan bahwa ada sejumlah ASN yang menggunakan kendaraan dinas untuk melakukan kampanye paket tertentu.
Ia berharap kerja ekstra pengawas untuk mencegah pelanggaran ini.
“Kalau ASN pergi kampanye pasti menggunakan kendaraan dinas. Ini yang perlu diawasi,” kata Willy, wartawan RRI Ende.
Ketua Panwaslu Ende, Ester Saga Joka berharap kerja sama dari semua pihak untuk mengawasi pemilihan umum nanti.
“Kami harap partisipasi kita semua yang hadir untuk mengawasi ini,” katanya.
“Untuk masukan dan saran kita akomodir, tapi kami tetap berharap partisipasi kita semua,” tambah Ester.
Penulis: Ian Bala
Editor: Adrianus Aba