Ruteng, Vox NTT- Alex Apri Kulas, salah seorang warga Manggarai menilai Kepolisian Daerah (Polda) NTT telah menodai keadilan dalam masyarakat.
Penilaian berupa sorotan Apri tersebut muncul lantaran Kasat Reskrim Polres Manggarai, Iptu Aldo Febrianto belum ditahan dan ditetapkan sebagai tersangka.
Sebelumnya, Kasat Aldo terjaring Operasi Tangkap Tangan (OTT) oleh Propam Polda NTT di ruang kerjanya. Dalam OTT pada Senin, 11 Desember 2017 itu, ia dipergok sedang bersama seorang kontraktor yang membawa uang sejumlah Rp 50 juta.
“Ada perlakuan yang tidak adil dan cenderung memihak bahkan melindungi Kasat Reskrim Polres Manggarai, Iptu Aldo Febrianto,” kata Apri Kulas kepada VoxNtt.com di Ruteng, Rabu (13/12/2017) malam.
Dia menilai pula tindakan pihak Polda NTT yang tidak menersangkakan Kasat Aldo sangat diskriminatif.
Betapa tidak, ada banyak kasus lain yang berhasil diangkat melalui OTT dengan cepat polisi menetapkan pelaku sebagai tersangka.
Apri mencontohkan, anggota Reskrim Polres Manggarai sering melakukan OTT terhadap pelaku perjudian.
“Begitu masyarakat biasa terjaring OTT kasus judi, orangnya ditangkap, digiring ke Polres dan langsung ditetapkan sebagai tersangka serta ditahan. Berbagai barang bukti di TKP pun disita. Ini berbeda dengan Kasat Reskrim Polres Manggarai. Bahkan yang bersangkutan dipindahkan ke Polda tanpa embel-embel sebagai tersangka. Betul-betul tidak adil, sangat tidak adil,” tegasnya.
Apri sendiri mencurigai ada sandiwara di balik OTT Kasat Aldo tersebut. “Kemana dan untuk apa ini OTT? Kok seperti sandiwara saja?” tanya Apri menyindir.
Karena itu, dia meminta masyarakat segera sadar bahwa ada perlakukan tidak adil dalam penegakan hukum di Manggarai. Itu terutama karena Kasat Aldo diperlakukan secara istimewa oleh Polda NTT.
“Polda NTT telah mencederai rasa keadilan masyarakat dengan memperlakukan Kasat Reskrim Polres Manggarai layaknya bukan pelaku tindak pidana yang terjaring OTT,” kembali Apri menegaskan.
Penulis: Adrianus Aba