Bajawa, Vox NTT-Pembangkit Listrik Negera (PLN) Ranting Bajawa diduga telah menipu masyarakat di Desa Nginamanu Barat, Kecamatan Wolomeze, Kabupaten Ngada.
Penipuan itu terutama terkait realisasi program pemasangan meteran listrik pada tahun 2016.
Pasalnya, PLN Bajawa pernah berjanji memasang jaringan listrik di Desa Nginamanu Barat, tetapi sampai saat ini tak kunjung direalisasikan.
“Kami masyarakat Desa Nginamanu Barat merasa ditipu oleh PLN Ranting Bajawa atas nama pegawai PLN Yohanes Gabha sejak tahun 2016,” kata Agustinus Lando, salah seorang warga dari desa itu kepada awak media di Bajawa, Selasa (19/12/2017).
Bulan November tahun 2016 Joni begitu dia biasa disapa, telah menerima uang dari masyarakat atas nama Zakarias Ndari dan Romanus Reke untuk pemasangan listrik. Namun Desember 2017 hampir berakhir, meteran listrik belum juga dipasang.
Agustinus yang akrap disapa Uslan itu mengatakan, masyarakat telah menghubungi pihak PLN Ranting Bajawa. Kabarnya, mereka berjanji akan melakukan pemasangan meteran listrik, tetapi sampai hari ini tak kunjung direalisasikan.
Uslan menegaskan, warga sudah berkali-kali menghubungi Yohanes Gabha pihak yang berjanji memasang meteran listrik dan telah menerima uang masyarakat, namun sampai saat ini tak ada tanda-tanda respon baik.
“Kami harap PLN Bajawa tidak diam-diam saja dengan kasus ini, karena bagaimana pun masyarakat sudah dirugikan dan ditipu. Karena itu kami minta supaya PLN bertanggung jawab,” tegasnya.
Korban janji palsu Yohanes Gabha, Romanus Reke mengatakan, pihak manajemen PLN Ranting Bajawa seharusnya serius menangani persoalan ini, bukan malah didiamkan saja.
“Kami warga masyarakat sudah pernah mengadu kepada pihak PLN Bajawa, namun sampai saat ini belum ada tanda-tanda tindak lanjut,” kata Romanus.
Sementara Manajer PLN Bajawa, Mashuri ketika dihubungi VoxNtt.com, Rabu (20/12/2017), mengatakan pihaknya telah memanggil Yohanes Gabha untuk segera memasang meteran itu.
“Saya sudah panggil Yohanes Gabha dan sementara proses,” ujarnya.
Dia meminta masyarakat Desa Nginamanu Barat untuk tetap bersabar.
Penulis: Arkadius Togo
Editor: Adrianus Aba