Borong, Vox NTT-Anggota DPRD Manggarai Timur (Matim), Elias Komi mendesak kontraktor pelaksana agar segera memperbaiki Tembok Penahan Tanah (TPT) di Jembatan Wae Laing.
TPT Jembatan Wae Laing yang berlokasi di Kampung Lompong, Desa Golo Lembur, Kecamatan Lamba Leda itu ambruk belum lama ini.
Dikabarkan, proyek itu masih dalam pemeliharaan, sehingga masih menjadi tanggung jawab kontraktor pelaksana.
“Pihak kontraktor pelaksana harus segera perbaik lagi tembok yang jebol itu. Proyek itu masih dalam masa pemeliharaan. Mereka punya tanggung jawab itu,” ujar Elias Komi kepada VoxNtt.com di Kantor DPRD Matim, Kamis (21/12/2017).
Politisi PKPI itu juga meminta Dinas PUPR Matim agar jangan tinggal diam melihat kondisi TPT Jembatan Wae Laing yang telah ambruk tersebut.
Menurut Elias Komi, Dinas PUPR mesti memerintahkan kontraktor agar segera memperbaiki. Sebab jika tidak segera diperbaiki dikhawatirkan bakal jebol lagi.
Dalam kesempatan tersebut, dia juga mengaku kesal dengan Dinas PUPR Matim dan kontraktor pelaksana pengerjaan proyek Jembatan Wae Laing. Hal itu karena dirinya sudah pernah menyampaikan kerusakan TPT tersebut, namun hingga kini tak kunjung diperbaiki.
“Kami dapat laporan dari masyarakat. Setelah itu kami sampaikan ke mereka. Bahkan sudah berulang kali. Tetapi, itu tadi. Mereka tidak kunjung respon. Entah alasan apa mereka tidak memperbaiki tembok yang jebol itu,” ujar Elias Komi dengan nada kesal.
“Harus segera diperbaik itu. Sebelum masanya selesai. Ini mau akhir tahun sudah. Kalau lewat ini, tidak bisa lagi. Saya tidak mau masyarakat dikorbankan,” tambah anggota DPRD Matim asal Kecamatan Lamba Leda itu.
Dikabarkan sebelumnya, TPT di Jembatan Wae Laing ambruk setelah hujan lebat mengguyur pada, Kamis 23 November 2017 lalu.
Pantauan VoxNtt.com, TPT kurang lebih setinggi tiga meter sebelah barat Kali Wae Laing tersebut pecah dan ambruk.
Sebagian sisa tembok dan batu hanyut terbawa banjir. Batu-batu yang lain juga masih tersisa di dasar Kali Wae Laing.
Selanjutnya, bahu jalan Benteng Jawa-Bawe terancam putus total jika TPT yang ambruk tersebut tidak segera diperbaiki.
Sejumlah warga Kampung Lompong saat berbincang-bincang dengan VoxNtt.com di lokasi mengatakan, hujan yang mengguyur Kamis kemarin itu sejak pukul 13.00 Wita hingga sore hari.
Hujan yang lebat tersebut menyebabkan Kali Wae Laing mengalami banjir besar. Bahkan, TPT yang dibuat bersamaan dengan jembatan Wae Laing pada tahun 2016 lalu tersebut ambruk.
Warga berharap agar Pemkab Matim segera memperbaiki TPT yang ambruk tersebut agar jalan Benteng Jawa-Bawe tidak terganggu.
Untuk diketahui, TPT yang ambruk tersebut merupakan satu paket pembangunan dengan Jembatan Wae Laing pada tahun 2016.
Pembangunan jembatan yang dikerjakan CV Gondang tersebut telah menelan anggaran Rp 2.045.360.000.
Anggarannya bersumber dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) induk Matim tahun anggaran 2016.
Penulis: Nansianus Taris
Editor: Adrianus Aba