Ruteng, Vox NTT– Jembatan Wae Wuang di Desa Borik, Kecamatan Satarmese Barat, Kabupaten Manggarai segera dibangun tahun 2018 ini.
Jembatan yang menghubungkan wilayah Manggarai dan Manggarai Barat itu ambruk setelah diterjang ombak pada 14 Juni 2016 lalu.
Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Manggarai, Libert Habut mengatakan jembatan Wae Wuang rencananya akan dibangun pada bulan Mei mendatang.
“Dana sudah ada bersumber dari dana hibah BNPB Jakarta,” kata Libert saat dihubungi VoxNtt.com, Sabtu (13/01/2018) malam.
Dia menambahkan, total dana yang disiapkan untuk membangun jembatan di daerah bagian selatan Manggarai itu sebesar Rp 6,4 Miliar.
“Dengan pola pelelangan umum sesuai Kepres Nomor 54 Tahun 2010,” ungkap Libert.
Dikabarkan sebelumnya, Lexy enggan menyebutkan nama lengkapnya. Ia hanya mengaku pengguna jalan lintas selatan Kabupaten Manggarai yang hendak menuju Labuan Bajo, ibu kota Kabupaten Manggarai Barat (Mabar).
Di jembatan Wae Wuang di Desa Borik, Kecamatan Satarmese Barat, Kabupaten Manggarai pada Minggu, 5 November 2017 ia bertemu dengan VoxNtt.com. Jembatan itu terdapat di jalan lintas selatan Manggarai.
Lexy tiba di jembatan perbatasan Kabupaten Manggarai dan Manggarai Barat itu satu jam lebih cepat dari media ini.
Saat berbincang-bincang di jembatan itu, Lexy terus menggeleng kepala dengan ekspresi wajah yang cemberut.
Ia mengaku bingung dan kesal dengan sikap Pemkab Manggarai yang hingga kini tidak kunjung memperbaiki jembatan Wae Wuang.
Padahal data yang ia himpun jembatan yang bersentuhan langsung dengan pinggir laut Sawu itu sudah ambruk diterjang ombak pada 14 Juni 2016 lalu.
Lexy mengaku kesulitan untuk menuju Labuan Bajo, sebab jembatan itu putus total. Kendaraan sama sekali tidak bisa melewati jembatan Wae Wuang selama satu tahun terakhir.
Terpantau pada Minggu siang itu, gumpalan tembok sisa jembatan terserak di mana-mana. Di dasar jembatan terdapat tumpukan batu yang tidak beraturan.
Bahkan tengah jembatan, ranting dan pohon-pohon kayu masih setia menunggu terjangan ombak. Sampah-sampah terus bertumpuk di atas batu-batu itu.
Desahan ombak dengan penuh kebisingan di laut bagian selatan Manggarai itu menggugah permenungan Lexy.
Ia mengaku dalam benaknya sedang memikirkan kemudahan akses transportasi sebelum jembatan Wae Wuang ambruk diterjang banjir.
Dikatakannya, warga pengguna jalan terpaksa harus menggunakan kendaraan jemput jika hendak menuju Manggarai Barat. Demikian sebaliknya.
Di bagian yang terputus itu, para pengguna terpaksa harus berjalan kaki dengan ekstra hati-hati, berhubung batu-batu pinggir laut sangat licin.
Bagi Lexy, lintas selatan Manggarai merupakan ruas vital bagi masyarakat setempat. Karenanya, Pemkab Manggarai segera memperbaiki jembatan Wae Wuang yang sudah satu tahun lalu ambruk.
Penulis: Adrianus Aba