Ende, Vox NTT-Sebagian besar wilayah selatan Pulau Flores dilanda cuaca ekstrem sejak sebulan terakhir.
Kondisi ini membuat para nelayan yang tersebar di wilayah pesisir timur hingga barat Kabupaten Ende, tak melaut. Akibatnya, pasokan ikan menurun dan harganya merangkak naik.
Muhammad Ali (32), pedagang ikan asal Kelurahan Mbongawani, Kecamatan Ende Selatan mengaku harga ikan rata-rata naik. Salah satu yang disebut Ali adalah harga ikan cakalang yang naik hingga Rp 35 ribu sampai Rp 50 ribu per ekor.
“(Ikan cakalang) naik dari 20 ribu. Ya, karena cuaca yang kurang baik,” kata dia saat ditemui VoxNtt.com di Pasar Mbongawani, Selasa (16/01/2018) siang.
Ali mengaku, mayoritas nelayan tidak berlayar selama sebulan terakhir. Hal ini, kata dia, disebabkan angin kencang serta arus gelombang tinggi.
“Kalau pembeli stabil. Palingan sepi siang hari. Kalau pagi, pembeli tetap membeli ikan di sini. Ya, pasokan ikan juga mulai berkurang,” katanya.
Sementara pedagang lain, Hamid Bai (40) menjelaskan, produksi ikan di Kabupaten Ende bervariasi mulai ikan kombong, tongkol dan ikan cakalang. Sedangkan ikan tembang banyak diproduksi di wilayah Maumere dan Larantuka.
Ia mengaku, ikan tembang yang berjualan di Ende rata-rata berasal dari Maumere dan Larantuka.
“Kalau ikan tembang banyak terjual disini. Ya, cukup rutin la. Kalau ikan jenis lain sudah berkurang karena cuaca buruk,” kata Hamid.
Berdasarkan pengalaman pada tahun sebelumnya, jelas Hamid, cuaca akan kembali normal pada awal sampai pertengahan Maret. Kondisi ini seperti yang dialami nelayan dua tahun sebelumnya.
“(Tahun 2015) Cuaca persis seperti ini. Cuaca buruk biasa sejak natal, tahun baru sampai awal atau pertengahan maret,” katanya.
Harga ikan naik dikeluhkan oleh pembeli Martinus Wangge saat ditemui di Pasar Mbongawani, Selasa siang. Menurut dia, mesti ada intervensi pemerintah untuk menyediakan pasokan ikan.
Kerja sama antar pemerintah di daratan Flores mesti dilakukan untuk menanggulangi kekurangan ikan.
“Memang, ikan adalah kebutuhan makanan. Kalau harga naik sampai tiga sampai empat bulan perlu ada intervensi. Ya, kerja sama antar pihak itu mesti dijalankan sehingga harga ikan tetap normal,” kata dia.
“Ya, kita harap supaya harga ikan tetap normal. Jangan sampai naik dua kali lipat,” tambah Wangge.
Penulis: Ian Bala
Editor: Adrianus Aba