Borong, Vox NTT– Di bawah hujan rintik-rintik, tim relawan pasangan Marselis Sarimin Karong dan Paskalis Sirajudin (Paket Merpati), bakal calon bupati dan wakil bupati Manggarai Timur (Matim) kembali membersihkan longsor di jalur Mukun-Paan Leleng, Selasa (16/01/2017).
Dengan semangat gotong royong, di hari kedua bhakti sosial mereka membersihkan material longsor di Wae Lekot, Desa Benteng Raja, Kecamatan Kota Komba.
Sebelumnya, pada Senin, 15 Januari malam puluhan tim relawan Paket Merpati dari Mukun dan sekitarnya membersihkan longsor di Pertigaan Wangkung, Desa Benteng Raja.
Pantauan VoxNtt.com di lokasi, sejumlah tim relawan Paket Merpati dibantu excavator mulai membersihkan longsor di Wae Lekot sekitar pukul 11.00 Wita.
Alat berat ini sengaja mereka sewa karena pasca longsor pada 6 Januari lalu, Pemprov NTT belum melakukan pembersihan.
Padahal, ruas jalan ini sangat vital bagi urat nadi perekonomian warga Kecamatan Kota Komba bagian utara dan Kecamatan Elar Selatan.
Tak hanya membersihkan longsor, warga yang bergerak dalam bingkai spirit kepedulian ini juga membantu kendaraan roda dua yang masih nekad menerobos material longsor menuju Mukun dan sebaliknya.
Terpantau pula longsor di Wae Lekot tidak saja melumpuhkan aktivitas transportasi. Pipa air minum untuk ratusan anak kampung dan sekitar terputus lantaran ditindis batu besar.
Gaspar Enduk, salah satu anggota relawan Paket Merpati mengatakan, pihaknya memperkirakan pekerjaan longsor di atas ruas jalan Mukun-Paan Leleng tersebut berlangsung selama tiga hari ke depan.
“Mudah-mudahan cepat selesai pak. Kami sangat membutuhkan agar jalan ini kembali normal,” kata Gaspar.
Sebelumnya dikabarkan, di mata Gaspar jalan tak hanya soal kepentingan akses transportasi semata. Namun bagi dia jalan sudah masuk dalam sendi kehidupan, terutama aksesibilitas ekonomi.
Karena itu, ketika jalan Mukun-Paan Leleng di Kecamatan Kota Komba, Kabupaten Manggarai Timur (Matim) putus akibat longsor pada 6 Januari 2018 lalu, Gaspar turut prihatin.
Menurut pemilik nama lengkap Gaspar Enduk itu, sejak longsor melumpuhkan aktivitas transportasi pekan lalu pemerintah belum mengambil tindakan pembersihan.
Padahal, di atas ruas jalan milik Provinsi NTT itu terdapat dua titik longsor besar. Keduanya yakni, terdapat di Wae Lekot dan tikungan Wangkung, Desa Benteng Raja.
Tak dibersihkan oleh pemerintah ternyata memacu Gaspar untuk menghadirkan solusi. Itu terutama agar akses transportasi di jalan Mukun-Paan Leleng kembali normal.
Pada Senin, 15 Januari 2018, dia menggerakan sebagian relawan pendukung pasangan Marselis Sarimin Karong dan Paskalis Sirajudin (Paket Merpati), bakal calon bupati dan wakil bupati Matim di wilayah itu untuk segera membersihkan sejumlah titik longsor.
Saking pedulinya untuk melancarkan kembali akses transportasi di atas ruas berlapen itu, Gaspar dan kawan-kawan berani menyewaexcavator untuk membantu mereka membersihkan titik longsor yang menutup badan jalan.
Sejak Senin pagi tim relawan Paket Merpati di wilayah Mukun dan sekitarnya dengan setia menunggu excavator yang datang dari Borong, ibu kota Kabupaten Matim.
Excavator yang mereka sewa dibawa dengan menggunakan mobil tronton dan tiba di titik longsor jam 7.30 malam.
Dengan rasa kepedulian yang begitu tinggi, bekerja sosial di malam hari rupanya bukan menjadi penghalang bagi tim relawan Paket Merpati.
“Kami siap kerja malam pak, longsor-longsor ini segera dibersihkan karena bukan soal akses transportasi semata, tetapi soal sendi kehidupan ekonomi masyarakat di sini. Keadaan ini tidak bisa ditunda-tunda lagi,” ujar Gaspar saat bertemu dengan VoxNtt.com di lokasi longsor tikungan Wangkung, Senin malam.
Bagi Gaspar dan kawan-kawan jalan Mukun-Paan Leleng sangat vital bagi warga Kecamatan Kota Komba bagian utara dan Kecamatan Elar Selatan. Di atas ruas ini intensitas transportasi sangat tinggi dan menjadi ruas utama aksesibilitas ekonomi warga menuju kota.
Sebab itu, puluhan tim relawan Paket Merpati bahu membahu membantu operator excavatoruntuk membersihkan longsor.
Pantauan VoxNtt.com, setelah sejam bekerja, beberapa anggota relawan Paket Merpati sesekali mengaso, kemudian melanjutkan kembali pembersihan.
Mereka mengaku lapar lantaran jam makan malam sudah lewat. Jam sudah menunjukkan pukul 20.30 Wita, mereka masih berada di tengah hutan.
Beruntung sebagian relawan Paket Merpati lainnya dengan sigap memberikan roti dan air minum sebagai bekal.
“Setelah ini ada lagi longsor yang lebih besar pak yaitu di Wae Loket,” kata Gaspar.
Sebelumnya, Fitalis Jehami, warga Desa Benteng Raja mengaku sejak bencana longsor terjadi pada 6 Januari lalu, pemerintah belum membersihkannya.
“Jalan ini akses satu-satunya menuju Mukun. Mungkin bisa pemerintah datangkan exa(exavator) untuk membersihkan ini,” kata Fitalis kepada sejumlah awak media di titik longsor.
Sementara itu, Kepala BPBD Matim Anton Dergong mengatakan, longsor itu terjadi di atas ruas jalan milik Provinsi NTT.
Kendati demikian, BPBD Matim sudah menyuruh stafnya ke lapangan untuk memeriksa titik longsor.
“Laporan kami sudah sampaikan ke provinsi (BPBD NTT),” jelas Dergong saat dihubungi melalui pesan WhatsApp, Senin sore.
Penulis: Adrianus Aba