Maumere, Vox NTT– Momentum Pilgub NTT 2018 ini menjadi ajang penyebaran hoax atau informasi yang tidak benar. Tidak tanggung-tanggung, kawanan tak bertanggungjawab mencatut Litbang Kompas terkait survei Pilgub NTT.
Dalam survei yang beredar di sosial media tersebut terpampang tabel dan diagram yang menampilkan elektabilitas 4 pasangan bakal calon gubernur dan wakil gubernur yakni Marianus Sae-Emy Nomleni, Viktor Laiskodat-Josef Nai Soi, Beny Harman-Beny Litelnoni, dan Esthon Foenay-Christian Rotok.
Survei diklaim dilakukan di 22 kabupaten/kota pada periode Januari 2018.
Hasilnya elektabilitas Marianus Sae-Emy Nomleni yang paling tinggi yakni sebanyak 26,18 persen, disusul Viktor Laiskodat-Josef Nai Soi sebesar 25,49 persen, dan pasangan Esthon Foenay-Christian Rotok berada pada posisi ketiga dengan elektabilitas sebesar 21,47 persen. Sementara itu, pasangan Benny Kabur Harman-Beny Litelnoni menempati urutan buntut dengan elektabilitas sebesar 20,86 persen.
Rupanya informasi tersebut tidak benar. Pihak Kompas pun secara resmi mengeluarkan klarifikasi melalui akun tweeter Harian Kompas @hariankompas pada Jumat (19/1/2018).
Dalam postingan tersebut pihak Kompas membantah melakukan survei Pilgub atau pun Pilkada di NTT.
“Beredar gambar yang mengesankan hasil survei yang dilakukan oleh Litbang Kompas (@KompasData). Perlu kami tegaskan bahwa kami TIDAK melakukan survei di NTT terkait Pilkada 2018,” tulis akun tersebut.
Penulis: Are De Peskim
Editor: Irvan K