Borong, Vox NTT-Inspektorat Manggarai Timur (Matim) mengaku belum melakukan penyelidikan terkait proyek irigasi di Desa Paan Leleng, Kecamatan Kota Komba.
Sebelumnya, aliansi petani Desa Paan Leleng saat menggelar aksi demonstrasi di Kantor Bupati Matim menduga pengerjaan proyek irigasi itu dikorupsi.
“Kami belum turun cek ke lokasi. Sementara waktu, kami masih ada kesibukan lain,” ujar Kepala Inspektorat Matim, Mikael Kenjuru saat dikonfirmasi VoxNtt.com melalui telepon selulernya, Sabtu (20/01/2018) pagi.
Kendati masih ada kesibukan lain, namun Kenjuru berjanji tetap akan turun ke lokasi untuk mengecek kondisi irigasi tersebut.
“Kita ada rencana untuk melalukan pengecekan lokasi yang dimaksud. Tetap kita lakukan itu,” katanya.
Dikabarkan sebelumnya, Firman Jaya Koordinator lapangan dari aliansi masyarakat Desa Paan Leleng mengungkapkan ada proyek irigasi yang diduga dikorupsi di wilayahnya.
Irigasi itu digunakan hanya satu orang saja. Asas manfaatnya tidak dirasakan oleh masyarakat umum.
“Kami menduga ada korupsi. Pengerjaan irigasi itu sarat nepotisme. Jika ada nepotisme pasti ada korupsi di sana,” ujar Firman Jaya.
“Oleh karena itu pak Bupati, kami meminta bupati segera perintahkan Inspektorat untuk melaksanakan fungsi pengawasan di daerah ini. Jadi tugasnya Inspektorat harus melakukan proses penyeledikan di sana,” tambahnya.
Firman Jaya menegaskan, jika tidak segera ditanggapi oleh Pemkab Matim maka mereka akan melaporkan dugaan korupsi tersebut ke aparat penegak hukum.
Laporan itu nantinya diharapkan segera ada proses penyelidikan.
“Sehingga kalau terbukti akan dikenakan pidana. Biar keadilan ini bisa ditegakkan,” tegasnya.
Penulis: Nansianus Taris
Editor: Adrianus Aba