Kembang Bunga di Piano
Pada suatu musim yang silam
Cuaca di luar kamar adalah serupa hari ini
Ada seribu mimpi dari gurat kata-kata yang hendak engkau nyanyikan
Piano yang kumainkan mengalun tenang jadi serupa kisah-kisah nyata kita di hari depan
Kita bernyanyi….
Hari ini dari suatu musim yang silam
Kutemui lagi cinta dari nyanyian-nyanyian kita
Kau iklaskan wajah ayumu menghirup aroma dari beranda kita
Dan seikat kembang bunga mawar di atas piano hari ini adalah tanda kita makin mesra melumati anugerah sampai kita kembali kepada-Nya
Kita, Mawar dan Piano
Engkau masih seharum mawar
Yang tertata di atas vas pada piano di ruang cinta kita
Ada kekuatan yang senantiasa membawa kita pada cumbuan-cumbuan tanpa rasa asing juga kebosanan
Mari sayang…kita lalui hari dengan mendentingkan merahnya cinta dari baris-baris nada di piano
Kita, mawar dan piano adalah satu tarikan nafas
Deru Piano dan Kecup Penghujung Hari
Laguku hari ini adalah tentang luasnya lautan lepas yang membawa perahu kita berlayar….badai juga sepoi basah angin selatan adalah riak pergumulan yang terus menggemuruh…
Sayang kecupmu hari ini adalah isyarat tidur lelap yang akan terus kita nyanyikan dari denting-denting piano
Logis Nanang, penyuka musik dan guru pada SMAS Regina Pacis Bajawa
Isyarat Cinta dari Puisinya Logis Nanang
Oleh Hengky Ola Sura
Redaksi Seni Budaya VOX NTT
Membaca tiga puisi dari Logis Nanang edisi kali ini adalah membaca isyarat cinta yang penuh dan padu. Lebih dari itu ada semacam romantisme syadu yang dalam menggugah perasaan. Semua yang tertulis dari tiga puisi Logis Nanang adalah kelebatan-kelebatan rasa yang ditulisnya secara spontan. Keterangan tentang diri sebagai penyuka bisa jadi penunjuk arah yang membawa kita ikut memahami tipikal seorang pemain piano atau penyuka musik macam Logis.
Tiga puisinya hemat saya adalah puisi yang hadir dengan konkret. Semua imaji, citraan atau imajinasi dari Logis Nanang sebenarnya dirangsang oleh rasa cinta, rindu yang umumnya dialami oleh banyak orang. Yang istimewah dari tiga puisinya kali ini adalah bahwa ia hadir menyelami dan membahasakan rasa cintanya dengan purna. Pada puisi Kita, Mawar dan Piano,saya kira dengan tegas membahasakan tentang rasa cinta itu.
Mari sayang…kita lalui hari dengan mendentingkan merahnya cinta dari baris-baris nada di piano
Kita, mawar dan piano adalah satu tarikan nafas
Penggalan puisi macam ini adalah inti terdalam dari satu rasa cinta yang besar. Yang kurang taktis dari puisi macam puisi-puisi dari Logis Nanang kali ini adalah bahwa ia hadir terlalu penuh dengan diksi yang beraroma bombastis. Rasa sayang, cinta juga rindu dan semua yang berkecamuk seperti dimuntahkan dengan lugas. Perlu ada semacam ketaktisan menahan diksi yang berjejer jadi serupa hentakan-hentakan lagu dari baris-baris piano.