Kefamenanu,Vox NTT- Limbah medis yang diduga kuat berasal dari RSUD TTU sejak beberapa waktu belakangan ini dibuang begitu saja di kawasan hutan Tatub, Desa Tublopo, Kecamatan Bikomi Selatan.
Hal tersebut nampak saat VoxNtt.com mendatangi lokasi tempat pembuangan sampah yang berjarak sekitar kurang lebih 2 km dari kampus Universitas Negeri Timor tersebut pada Rabu (24/01/2018).
Untuk mencapai lokasi pembuangan sampah tersebut tidaklah sulit lantaran berada di pinggir jalan raya. Setiap hari jalan itu dilalui oleh kendaraan yang ingin menuju ke Desa Tublopo maupun kembali ke Kota Kefamenanu.
Di lokasi yang berjarak hanya 20 meter dari pinggir jalan tersebut terdapat tumpukan sampah.
Tampak sampah jenis botol bekas cairan infus, selang infus dan juga jarum suntik berada di antara tumpukan sampah plastik maupun ban bekas.
Selain itu terdapat pula kain yang tampak masih terdapat noda darah dan botol-botol bekas obat, serta sarung tangan yang biasa dipakai oleh dokter atau perawat saat menangani pasien.
Dugaan bahwa limbah medis tersebut berasal dari RSUD TTU semakin menguat saat VoxNtt.com mencoba berbincang-bincang dengan dua orang pemulung yang saat itu sementara mengais sampah. Mereka mengumpulkan botol plastik bekas air mineral maupun kaleng bekas untuk ditimbang ke pembeli barang bekas.
Kepada VoxNtt.com, dua orang pemulung yang mengaku sudah beberapa tahun mengais sampah di lokasi tersebut mengaku sampah medis tersebut memang berasal dari RSUD TTU.
Sampah biasanya diantar oleh mobil truk sampah milik dinas kebersihan 2 – 3 hari sekali.
“Dong (petugas kebersihan/pasukan kuning) biasa antar sampah dari rumah sakit pakai trek kuning yang dinas kebersihan punya, biasanya kadang sampai 2 atau 3 hari tergantung kalau di rumah sakit sudah banyak berarti dong antar,” jelas pemulung yang enggan menyebutkan namanya tersebut.
“Dong biasa buang sampah itu antara jam 8 sampai jam 10 saja kalau lewat dari situ tidak lagi, coba tadi pak datang lebih cepat bisa dapat dong di sini,” sambungnya.
“Untung hujan kalau tidak biasa dong (mereka) buang agak ke dalam lagi, kalau pak dong mau lihat sampah rumah sakit yang lebih banyak nah coba masuk terus pi (pergi) bagian bawah sana,” tuturnya mengarahkan.
Sementara itu, Dirut RSUD TTU, dr. Agustina Tanusaputra saat dikonfirmasi melalui telepon mengaku kaget dengan informasi tentang sampah tersebut.
Sebab, baru beberapa hari Agustina menjabat sebagai direktur di RSUD TTU.
Dia mengatakan, sudah melakukan crosscheck ke stafnya dan menurut informasi yang diterimanya, RSUD TTU memiliki alat inceminator (alat untuk menghancurkan sampah medis).
“Saya baru menjabat sebagai direktur di sini, saya kaget dengar informasi ini karena menurut staf kami ada alat inceminator untuk hancurkan sampah medis, nanti saya coba cek lagi dulu, terima kasih ya buat informasinya,” kata dr. Agustina.
Penulis: Eman Tabean
Editor: Adrianus Aba