Borong, Vox NTT- Petani di Pota, Kecamatan Sambi Rampas mengaku kesal dengan kepemimpinan Yosef Tote dan Agas Andreas (YOGA), bupati dan wakil bupati Manggarai Timur (Matim).
Selama kurang lebih 10 tahun YOGA memimpin Matim, petani di Pota menilai sudah dianaktirikan oleh pemerintah.
“Selama 10 tahun petani di Pota tidak pernah menerima bantuan pemerintah,” ungkap salah satu warga Pota saat bertatap muka dengan pasangan Marselis Sarimin dan Paskalis Sirajudin (Paket MERPATI), bakal calon bupati dan wakil bupati Matim periode 2018-2023 di Dusun Sigit-Pota, Rabu (24/1/2018).
Baca: Warga Pota Siap Menangkan Paket Merpati
Menurut warga yang tak sempat dimintai identitasnya itu, bantuan pemerintah selama ini hanya ditujukan kepada orang-orang tertentu saja.
Saat berdialog dengan Paket MERPATI, warga itu mengaku bantuan yang disalurkan ke petani sarat dengan nuansa nepotisme.
Dia juga membeberkan, petani di Pota tidak pernah mendapatkan pupuk dari pemerintah.
“Katanya ada pupuk pemerintah yang dibagikan secara gratis untuk petani di sini. Tetapi sampai detik ini pun, kami petani di sini tidak pernah menerimanya. Bantuannya mungkin ada, tetapi dibagikan kepada mereka-mereka saja,” katanya.
Dia mengaku sangat kecewa dengan pemerintah. Padahal saat kampanye dahulu, YOGA pernah mengumbar janji kelak akan memperhatikan nasib petani di Pota.
Berdasarkan fakta itu, petani di Pota menaruh pesan dan harapan kepada Paket MERPATI. Berharap nanti jika terpilih menjadi bupati dan wakil bupati Matim di Pilkada 27 Juni 2018 mendatang agar tidak melupakan rakyat kecil. Masyarakat di Pota bosan mendengar janji tanpa bukti.
“Kami minta nanti bapak berdua, kalau terpilih, jangan lupakan masyarakat di sini. Jangan seperti yang sebelumnya. Hanya janji manis tetapi tidak ada bukti. Harapannya, MERPATI tidak akan ingkar janji,” pintah sumber itu.
Mendengar keluhan tersebut, dengan kompak warga lain yang hadir dalam dialog dengan Paket MERPATI menyahut “betul itu”.
Baca: Sirajudin: Wakil Bupati Bukanlah Ban Serep
“Kami menampung semua harapan dari bapak-ibu sekalian. Tetapi kami tidak mau berjanji. Tentu kami buat itu nanti jika terpilih menjadi pemimpin Matim. Kami juga siap diprotes masyarakat, jika nanti kami tidak memperhatikan apa yang masyarakat butuhkan. Saat ini kami tidak mau beri janji. Kami ingin kerja, kerja, dan kerja untuk masyarakat,” ujar bakal calon bupati Paket MERPATI, Marselis Sarimin sebagai respon atas usulan warga tersebut.
Penulis: Nansianus Taris