Ruteng, Vox NTT-Lingkar Kajian Pemuda Daerah Manggarai bekerja sama dengan Bandung Utama Grup Ruteng mengadakan pelatihan kewirausahaan pada hari Minggu (28/1/2018) kemarin di Islamic Center Reo, Kabupaten Manggarai.
Kegiatan ini merupakan kelanjutan dari bazar yang dilakukan sehari sebelumnya yang melibatkan beberapa sponsor seperti Rajawali Telkomsel, Kecap Nasional dan Dua Kelinci di area Tambatan Perahu Reo yang diproyeksi menjadi sentra kuliner malam kota pesisir di utara Manggarai itu.
Komisioner LKPD Manggarai Gufran Yusra menyebutkan bahwa potensi Kota Reo sebagai kota pesisir potensial di utara Manggarai sangat memungkinkan orang muda untuk bergelut dalam ekonomi kreatif seperti bisnis kuliner, pariwisata dan kerja-kerja kreatif seperti bisnis di media sosial, fotografi dan desain grafis.
Menurut Gufran, wirausaha muda merupakan elemen penting dalam pembangunan daerah sebagai kekuatan modal. Semakin banyak wirausaha maka akan semakin maju sebuah daerah, khususnya Kabupaten Manggarai.
“Saatnya anak-anak muda kreatif bergerak, ” ujar Gufran.
Camat Reo Ir Kanis Tongga menambahkan, Kota Reo memiliki potensi ekonomi yang luar biasa sebagai daerah pemasok komoditi pertanian seperti beras, bawang, kacang dan jagung.
Selain itu, pesona pantai Ketebe dan kuliner Kota Reo kalau dikelola dengan profesional maka akan mendatangkan profit bagi para wirausahawan muda.
“Kalau daerah Torong Besi, Tambatan Perahu dan pantai Ketebe kita kelola baik, maka akan semakin banyak orang berkunjung ke Reo, “ujarnya.
Ia mendorong orang muda kota Reo untuk menghilangkan sikap malas dan gengsi untuk berani mengambil profesi sebagai wirausaha, mengingat fakta bahwa banyak lulusan perguruan tinggi yang menganggur.
“Tangkaplah peluang untuk bekerja sebagai wirausaha, “tegasnya.
Hidup Lebih Baik
Manajer Bandung Utama Grup, Feliks Musa Ahas hadir sebagai motivator kegiatan itu. Pria asal Wakal, Kecamatan Cibal itu menambahkan, tantangan utama untuk memulai usaha adalah rasa malas dan gaya hidup yang mau santai, tidak mau bekerja keras.
“Kita butuh revolusi mental untuk melawan rasa malas, gengsi, malu untuk memulai usaha apa saja yang penting bisa dikerjakan dan realistis, ” ujar pria yang lama bekerja dan berusaha di Kota Bandung, Jawa Barat itu.
Bagi Feliks, kendala lain mengapa orang malas berusaha adalah merasa tak bermodal dan takut gagal. Solusinya adalah mengembangkan suatu sistem ekonomi kelompok. Karena kalau berjalan sendiri-sendiri maka peluang gagalnya akan makin besar.
“Dan kalau gagal sekalipun harus berani mengevaluasi kelemahan-kelemahan yang ada untuk segera dicarikan solusinya, ” tambahnya.
LKDP Manggarai dan Bandung Utama Grup juga mendorong kaum muda Reo untuk memanfaatkan media sosial seperti Facebook,Instagram dan WhatsAppuntuk berwirausaha.
“Di “zaman now” banyak sekali cara promosi ringan melalui media sosial, ” kata Feliks.
Pantauan Vox NTT, kegiatan bazar dan seminar ini diikuti puluhan anak muda di Kota Reo. Panitia merencanakan bahwa kegiatan seperti ini hanya menjadi awal mula untuk merangkul semakin banyak anak muda untuk bergabung dalam Gerakan Kewirausahaan.
Kontributor: FR
Editor: Irvan K