Ruteng, Vox NTT- Humas dan Protokoler Kabupaten Manggarai merilis kelompok tani (Poktan) Simantri X Desa Bangka Lelak, Kecamatan Lelak dalam tempo dua bulan terakhir tahun 2017 bisa meraup keuntungan sebesar Rp 446.250.000.
Pencapaian itu dilaporkan Ketua Poktan Simantri X Desa Bangka Lelak, Vebronia A. Lerong, saat tatap muka dengan Bupati Manggarai, Deno Kamelus, Sabtu (27/01/2018) lalu.
Vebronia dalam tatap muka yang berlangsung di Desa Bangka Lelak itu melaporkan Poktan Simantri X Desa Bangka Lelak beranggotakan 19 orang.
Total keuntungan yang mencapai Rp 446.250.000 itu merupakan akumulasi hasil panen tiga jenis produk hortikultura pada areal seluas 5 hektare.
Rinciannya yakni; tomat sebesar Rp 202.500.000,-, cabai keriting sebesar Rp 147.500.000,-, dan mentimun sebesar Rp 96.250.000,-.
Hasil panen dari ketiga jenis tanaman hortikultura ini kata Vebronia, dijual ke Pasar Ruteng, Pasar Labuan Bajo, Pasar Lembor, Pasar Borong, dan Pasar Ketang.
“Total keuntungan sebesar Rp. 446.250.000,- selanjutnya dibagi ke-19 anggota kelompok kurang lebih Rp. 23.486.000,- per anggota,” ungkap Vebronia dalam rilis Humas dan Protokoler Kabupaten Manggarai yang diterima VoxNtt.com, Selasa (30/01/2018).
Bupati Manggarai, Deno Kamelus usai mendengar laporan tersebut menyampaikan apresiasi kepada Poktan Simantri X Desa Bangka Lelak.
“Ini merupakan pencapaian yang luar biasa. Saya berharap setelah mengetahui hasil sebesar itu para petani menjadi semakin fokus mengembangkan pertanian hortikultura,” harap bupati yang berpasangan dengan Victor Madur itu.
Pada kesempatan tersebut Bupati Deno Kamelus menjelaskan, program hortikultura adalah salah satu program prioritas. Sejumlah Organisasi Perangkat Daerah (OPD) Manggarai terlibat aktif.
“Selain OPD, pihak Perbankan dan Badan Pertanahan saya libatkan juga. Khusus kelompok Simantri, tanahnya akan disertifikatkan secara gratis,” tukas Deno.
Dia juga menjelaskan, kelompok Simantri X merupakan salah satu kelompok yang mendapat bantuan pembangunan green house.
“Dengan kehadiran green house, saya berharap tidak ada lagi halangan dengan musim tanam. Bapak ibu bisa menanam sepanjang tahun dan diharapkan keuntungan yang diperoleh bisa lebih besar lagi,” tuturnya.
Deno mengingatkan agar pengelolaan internal kelompok dilakukan secara transparan dan melibatkan semua anggota.
Di akhir pertemuan tersebut Deno juga mengingatkan bahwa bantuan yang diberikan pemerintah hanya bersifat mendukung dan tidak terus menerus.
“Tidak melulu pada 10 kelompok simantri yang telah dibentuk. Tahun depan akan ada kelompok simantri baru yang perlu dibina, dibantu, dan didorong. Ke depan, para petani diharapkan sudah mandiri dan tidak bergantung lagi pada bantuan pemerintah,” tuturnya.
Penulis: Adrianus Aba