Soe, Vox NTT-Pembangunan Rumah Sakit Pratama Boking di Kecamatan Boking, Kabupaten TTS mulai terendus aroma tak sedap.
Proyek yang dikerjakan PT. Tangga Batu senilai Rp. 17,4 Miliar ini terindikasi korupsi pada pengerjaan fisik bangunan.
Anggota Komisi III DPRD TTS David Boymau kepada wartawan di ruang Komisi III mengungkap proses pengerjaan fisik hingga kini baru mencapai 75% sementara pencairan dana sudah mencapai 100%.
Seharusnya lanjut David, pencairan dana proyek tersebut harus disesuaikan fisik proyek yang dikerjakan.
“Masa dana sudah cair 100% sementara fisik proyeknya baru 75%,” kata David heran.
Lanjut David, dana untuk membiayai proyek tersebut bersumber dari dana DAK afirmasi dimana menurut juknis pengelolaan dana tersebut harus sudah ditandatangani pada bulan Agustus 2017.
Namun yang terjadi tanda tangan kontrak baru dilakukan pada bulan Oktober 2017 padahal pemerintah pusat sudah mencairkan dana DAK Afirmasi ke kas daerah dengan batas waktu tanda tangan kontrak pada bulan Agustus.
Karena sudah melewati waktu, secara otomatis dana DAK Afirmasi tersebut ditarik kembali oleh Pemerintah Pusat.
Pertanyaan kemudian muncul, dari mana dana 17,4 Miliar itu diambil untuk membiayai pengerjaan proyek Rumah Sakit Pratama Boking tersebut?
Menurut David berdasarkan informasi yang didapat, dana untuk membiayai proyek tersebut dicopot dari bidang lain yang peruntukannya bukan membiayai proyek pembangunan Rumah Sakit Pratama Boking.
“Berdasarkan informasi, biaya proyek tersebut dicopot dari dan bidang lain yang sudah bertuan sehingga ada beberapa proyek dibidang lain yang proyek sudah selesai kerjakan tetapi dananya tidak bisa dicairkan karena ketiadaan dana,” kata David.
Kejanggalan lain yang sempat disentil David berdasarkan video yang dimilikinya adalah mempekerjakan anak di bawah umur.
“Ada anak SMP yang nota bene di bawah umur juga ikut bekerja di proyek tersebut. Saya punya videonya,” kata David sembari memperlihatkan video amatir dalam laptop miliknya.
Selain memperjakan anak di bawah umur, pekerjaan proyek tersebut tidak dipagari seng sebagai penutup areal pekerjaan. Kisaran biaya untuk memagari areal proyek tersebut menurut Davis sekitar Rp. 100 juta.
Sementara, hingga berita ini diturunkan pihak kontraktor dari PT. Tangga Batu belum berhasil dikonfirmasi.
Penulis: Paul Resi
Editor: Irvan K