Borong, Vox NTT- Sekolah Dasar Negeri (SDN) Watu Lando seakan ditelantarkan oleh Pemerintah Kabupaten Manggarai Timur (Pemkab Matim).
Betapa tidak, sekolah yang berlokasi di Kampung Lando, Desa Lamba Keli, Kecamatan Lamba Leda itu masih belum diperhatikan serius oleh pemerintah.
Dikabarkan pasca berdirinya lima tahun lalu, hingga kini nasib SDN Watu Lando masih menggunakan gedung darurat.
Ruangan kelasnya terbuat dari bambu, hasil karya orangtua murid lima tahun lalu. Lantainya tanah dengan berindingkan anyaman bambu. Kendati atapnya menggunakan sink, namun masih belum permanen.
Nasib SDN Watu Lando yang kian memprihatinkan itu tampak ramai diperbincangkan netizen di grup facebook “Menjaring Sosok Pemimpin Manggarai Timur”.
Di grup itu, pemilik akun facebook Rinniiy Talik mengunggah foto SDN Watu Lando yang ambruk setelah diterjang angin kencang beberapa hari terakhir pada Senin, 5 Februari 2018.
“Inilah sekolah yang sangat memprihatinkan. Sudah lima tahun dibangun secara swadaya oleh masyarakat. Tapi tidak ditanggapi oleh pemerintah terkait. Dimanakah pemerataan? Dimanakah keadilan itu ? Kami masyarakat Lando sangatlah sedih, kami benar-benar dianaktirikan oleh orang tua kami, di tanah kelahiran kami sendiri. Kami masih dijajah selama lima tahun bahu membahau membangun sekolah ini dengan segala keterbatsan kami tapi apa tidak ada yang pedulikan jeritan siswa-sisiwai sdn watu lando dea lamba keli. Dimanakah pemerintahan 10 tahun ini ?,” tulis Rinniiy Talik di caption foto yang diunggahnya itu.
Rinniiy Talik yang mengaku sebagai orangtua murid SDN Watu Lando saat dihubungi VoxNtt.com melalui telepon, Selasa (06/02/2018), mengatakan sudah dua minggu atap gedung SDN Watu Lando ambruk diterjang angin kencang disertai hujan lebat.
“Sampai saat ini belum diperbaiki, sehingga belum bisa digunakan,” kata Rinniiy.
Menurut dia, pasca ambruk pihak sekolah terpaksa meliburkan kelas 1,2, dan 3 lantaran keterbatasan gedung.
Mereka libur karena ruangan kelas dipakai oleh kelas 4,5, dan 6. Apalagi kelas 6 sedang melaksanakan ujian try out.
Rinniiy berharap agar Pemkab Matim segera memperhatikan kondisi SDN Watu Lando, sehingga kegiatan belajar mengajar (KBM) kembali normal.
Camat Lamba Leda Aleks Rahman saat dihubungi terpisah membenarkan ambruknya atap gedung SDN Watu Lando tersebut.
“Ia, benar. Gedung SDN Lando ada ambruk karena hujan deras beberapa waktu lalu,” kata Camat Aleks.
Dia menambahkan pihaknya belum mendapatkan laporan resmi dari pihak sekolah dan pemerintah desa terkait ambruknya gedung SDN Watu Lando.
“Nanti saya minta kepala sekolah dan kepala desa untuk buat laporan resmi ke Dinas PK, BPBD dan Bupati Manggarai Timur,” kata Camat Aleks.
Penulis: Nansianus Taris
Editor: Adrianus Aba