Borong, Vox NTT-Pasangan calon bupati dan wakil bupati Manggarai Timur (Matim) Marselis Sarimin dan Paskalis Sirajudin (Paket Merpati) siap melayani masyarakat di kabupaten itu.
Pemimpin itu ada dan hadir untuk melayani kepentingan masyarakat, bukan untuk dilayani.
Hal itu disampaikan bakal calon wakil bupati Paket Merpati, Paskalis Sirajudin saat bertatap muka di Gendang (rumah adat) Peot, Kelurahan Peot, Kecamatan Borong, Selasa (06/02/2018).
Dia menyatakan, jika dipercaya masyarakat Matim pada Pilkada 27 Juni nanti, Paket Merpati siap melayani dengan spirit tegas, tuntas, dan humanis.
“Merpati hadir untuk masyarakat Manggarai Timur. Saya dan Pa Marselis siap melayani masyarakat. Pemimpin adalah pelayan masyarakat,” ujar Sirajudin.
Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat Desa (DPMD) Matim itu menjelaskan, tegas sebagai pemimpin adalah melaksanakan tugas dan fungsi sesuai dengan regulasi, undang-undang, adat istiadat, dan norma agama.
Jadi, mulai dari bupati dan wakil bupati sampai pada kepala OPD harus tegas dalam melaksanakan tugas dan fungsinya.
Sedangkan tuntas lanjut Sirajudin, segala urusan masyarakat harus diselesaikan dan tidak boleh mengulur-ulur waktu.
“Contohnya, kalau warga Elar Selatan datang urus KTP di Borong, urusannya harus tunda. Coba bayangkan, mereka sudah lewat jalan rusak dengan biaya yang mahal, sampai di sini urus KTP ditunda. Berarti mereka harus nginap di Borong lagi. Kan itu butuh biaya. Kasian kan kalau itu terjadi. Kami prinsipnya, pelayanan harus tuntas,” tegas Sirajudin.
Tak hanya tegas dan tuntas spirit kerja Paket Merpati nanti. Menurut Sirajudin, dirinya bersama Marselis Sarimin bakal melayani masyarakat Matim secara humanis.
Dia menjelaskan, humanis bisa diterjemahkan pemimpin bersama jajaranya harus melayani masyarakat dengan santun dan elok. Menjadi pelayan masyarakat yang bersahaja, bukan seperti raja yang harus disembah.
Menurut Sirajudin, pelayanan harus humanis mengingat Indonesia adalah negara demokarasi. Kekuasaan tertinggi ada di tangan rakyat.
Hal ini bisa diartikan, pemerintah ada karena ada rakyat. Pemerintah bekerja untuk kesejahteraan masyarakat, bukan untuk pemerintah itu sendiri.
“Untuk menunjang itu nanti kami akan buat rumah bicara di Lehong. Sehingga kalau ada masyarakat yang menyampaikan aspirasi kepada dinas-dinas, kita panggil orang dinasnya untuk diskusikan. Apa masalahnya. Kita harus tuntaskan masalah yang dihadapi masyarakat. Pemerintah harus tegas menyelesaikan masalah yang dialami masyarakat,” ujarnya.
“Di rumah itu nanti, pemerintah dan masyarakat akan sama-sama mendiskusikan segala soal yang dihadapi. Di sana, kita menyelesaikan soal dengan cara Lonto Leok. Disitulah pemimpin harus tegas, tuntas dan humanis,” tambah Sirajudin.
Untuk diketahui, kedatangan pasangan Paket Merpati di Gendang Peot diterima secara adat oleh warga.
Ratusan warga pun tampak antusias menerima kedatangan Paket Merpati.
Penulis: Nansianus Taris
Editor: Adrianus Aba