Atambua,Vox NTT– Tembok Penahan sungai Maubusa di Desa Asumanu, kecamatan Raihat, Belu yang baru selesai dikerjakan beberapa bulan lalu sudah amburuk diterjang banjir.
Informasi yang dihimpun VoxNtt.com, tembok penahan tersebut baru dikerjakan pada bulan Juli 2017 dengan panjang tembok sekitar 400 meter.
Pantauan VoxNtt.com, Senin (18/2/2018), panjang tembok penahan yang ambruknya mencapai 27 meter dan letaknya berada di bagian tengah sungai.
Untuk mencegah kerusakan lebih parah, saat ini bagian yang ambruk sudah dipasang bronjong guna menahan keseimbangan tembok penahan lain.
Masyarakat sekitar khwatir longsor akan semakin mepet dengan lokasi persawahan jika tidak ada perbaikan dan respon yang baik dari kontraktor dan petugas PU. Pasalnya tembok penahan itu dekat dengan areal persawahan warga.
Ansel, warga setempat menuturkan, tembok penahan yang ambruk diakibatkan saat terjadi banjir besar pada Bulan Desember 2017.
“Tembok Penahan sungai ini rusak pada pertama kali banjir besar turun ke sini. Air banjirnya sangat besar karena ini merupakan pertemuan aliran beberapa sungai” ujar Ansel.
Ansel menambahkan, dengan kondis tembok penahan yang sudah rusak, apabila ada banjir lagi, bisa menyebabkan kerusakan yang lebih parah.
Penulis: Marcel Manek
Editor: Irvan K