Mbay, Vox NTT- Petugas medis yang bertugas di Polindes Alorawe mengaku kesulitan saat mengevakuasi pasien jika hendak dirujuk ke Puskesmas Boawae, Kabupaten Nagekeo.
Pasalnya, sudah puluhan tahun jembatan penghubung Desa Alorawe dan Desa Dhereisa belum dibangun oleh pemerintah.
Akibatnya, petugas medis dan keluarga pasien kesulitan saat melewati Kali Aesesa. Jangan tanya lagi saat musim hujan, kali itu mengalami banjir besar dan bakal menambahkan deratan kisah pilu bagi warga.
Bahkan, jika saja tidak hati-hati maka nyawa pun menjadi taruhan saat melintasi kali yang lebarnya kurang lebih 100 meter kedalaman air sekitar dua meter itu.
Apalagi saat mereka menggotong pasien yang hendak melahirkan atau sakit berat.
“Kendala kami hanya jembatan saja. Namanya tugas ditempatkan di mana saja, sebagai pelayan masyarakat kami tak mengelakan itu. Hanya kami sedikit kesulitan jika ada pasien yang harus dirujuk. Karena kita harus minta bantuan keluarga pasien dan warga sekitarnya membantu menggendong pasien lewat Kali Aesesa,” ujar Lidwin, salah satu bidan yang bertugas di Desa Alorawe kepada VoxNtt.com, Selasa (20/02/2018).
Baca: Derita ke Desa Alorawe Boawae
Lidwin yang ditemui saat hendak menyebrangi Kali Aesesa mengatakan, jika ada pasien yang harus dirujuk ke Puskesmas Boawae terpaksa mendatangi rumah ke rumah warga untuk meminta bantuan mereka.
Bantuan tersebut terutama agar bersama-sama menggotong pasien saat melintasi Kali Aesesa.
“Syukur campur tangan Tuhan pasien bias dibantu dan bisa tertolong sampai di Puskesmas Boawae,” ucapnya.
“Sehingga sampai saat ini belum ada yang meninggal. Semua pasien tertolong dan selamat,” tambah Lidwin.
Penulis: Arladius Togo
Editor: Adrianus Aba