Kupang, Vox NTT- Jaringan Relawan untuk Kemanusiaan (J-RUK) Kupang menegaskan human trafficking di NTT sebagai bentuk perbudakan modern yang terorganisir.
Hal ini disampaikan anggota Jaringan Relawan Untuk Kemanusiaan (J-RUK) Kupang, Jessy Maria Hayon kepada VoxNtt.com melalui pesan WhatAp Rabu, (21/02/2018) Siang.
Menurut Icha, demikian disapa, persoalan perdagangan orang di NTT merupakan masalah serius yang tidak bisa dipandang sebelah mata.
“Ini pelanggaran berat terhadap Hak Asasi Manusia (HAM) yang tergolong sebagai bentuk perbudakan modern, bentuk kejahatan yang sifatnya terorganisir,” tegas Alumni Hukum Undana ini.
Kasus kematian Adelina Sau menurut dia merupakan korban kesekian yang pulang tanpa nyawa.
Wanita yang berasal dari Desa Abi, Kecamatan Oenino, Kabupaten Timor Tengah Selatan (TTS) ini bekerja sebagai pekerja rumah tangga di rumah bertingkat dua, di Tanam Kota Permai, Penang, Malaysia.
Adelina Sau tak hanya disiksa tapi juga dipaksa tidur di rumah tempat parkiran mobil bersama seekor anjing setiap malamnya selama satu bulan terakhir.
Sebelum meninggal Adelina sempat dibawah ke rumah sakit Bukir Mertajam, Malaysia. Adelina meninggal pada hari Minggu, 11 Februari 2018.
“Beruntung namanya diketahui sebagai salah satu yang meninggal, mungkin saja selain Adelina terdapat buruh migran asal NTT lainnya yang mengalami penyiksaan hingga meninggal tetapi tidak diketahui keberadaanya,” lanjut Icha.
Tahun 2017 kata dia, pelaku perdagangan orang yang mengakibatkan kematian Yufrinda Selan terancam bebas dan kasusnya menggantung.
“Jelas ini tidak memberikan rasa adil,” ujarnya
“Kalau dalam ranah penegakan hukum, para penegakan hukum mudah disuap, sebaiknya kita jangan berharap keadilan itu ada di pengadilan,” lanjutnya.
Dia berharap, kepada siapun gubernur NTT yang akan terpilih nanti, harus peka terhadap persoalan perdagangan orang di NTT.
“Penuntasan kasus human trafficking harus ada itikad baik dari pemimpin NTT agar kasus seperti ini tidak terjadi lagi. Perbaikan regulasi yang selama ini cendrung menguntungkan PJTKI harus ditinjau kembali,” tegas eks Aktivis PMKRI ini.
Namun dia juga meminta para kandidat calon gubernur NTT untuk mengutamakan pemberdayaan ekonomi masyarakat secara serius. Masalah ekonomi merupakan faktor utama terjadinya perdagangan orang.
“Industri-industri kecil perlu diperhatikan sebagai lapangan kerja agar masyarakat merasa tinggal NTT pun mereka bisa bertahan hidup,” pungkasnya.
Penulis : Tarsi Salmon
Editor : Irvan K