Kefamenanu,Vox NTT-Puluhan rumah warga yang berada di sepanjang pinggiran kali Tauf, RT 58 dan RT 64, Kelurahan Kefamenanu Selatan, Kecamatan Kota Kefamenanu, Kabupaten Timor Tengah Utara (TTU) saat ini terancam terkikis tanah longsor.
Pantauan VoxNtt.com, Kamis (22/02/2018), tampak kikisan tanah longsor sepanjang kurang lebih 300 meter di pinggiran kali Tauf. Kondisinya hanya tersisa 10 meter dari rumah warga.
Bahkan rumah salah seorang warga atas nama Yulius Reno Radja tampak hanya berjarak 3 meter dari tanah yang saat ini sudah terkikis erosi.
Yulius Reno Radja, saat diwawancarai VoxNtt.com menjelaskan, bencana tanah longsor tersebut sudah terjadi sejak tahun 2013 lalu.
Selama ini Yulianus sudah berupaya melakukan penghijauan dengan menanam bambu di sepanjang pinggiran kali Tauf, namun tetap tidak mampu menahan terjadinya tanah longsor dan erosi.
“Kami sudah tanam bambu, tapi sama saja malah longsor kikis bawa bambu yang kami tanam semua,” jelas Yulius.
Beberapa waktu lalu dia sudah menyampaikan kondisi tersebut ke Pemkab TTU, namun hingga saat ini tidak mendapat respon positif.
Karena itu, Yulianus berharap agar melalui pemberitaan di media massa dapat mengetuk hati Pemkab TTU untuk segera menangani secara serius kondisi tersebut.
“Kami sudah pernah lapor dan dong (pihak pemda TTU) hanya turun ukur 3 kali, tapi tidak ada tindak lanjut sampai sekarang,” sesalnya.
Sementara itu, anggota DPRD TTU Agustinus Siki yang saat itu juga sementara turun memantau kondisi yang dialami oleh warga di 2 RT tersebut berjanji akan segera melaporkan hasil pantauannya ke pimpinan komisi dan Ketua DPRD TTU untuk ditindalanjuti.
Sehingga selanjutnya DPRD akan berkoordinasi dengan Pemkab TTU untuk memberikan penanganan tanggap darurat guna mengatasi bencana longsor tersebut.
“Kondisi ini memang harus segera diatasi, jika tidak maka bukan saja rumah warga di 2 RT ini, tapi sepanjang radius 750 meter lebih bisa terkena dampaknya termasuk Rutan (rumah tahanan),” ungkap politisi PKB tersebut.
Penulis: Eman Tabean
Editor: Adrianus Aba