Labuan Bajo, NTT- Hampir sebulan lamanya, longsor di mulut Jembatan Wae Ara, Kecamatan Lembor, Kabupaten Manggarai Barat belum diurus oleh pemerintah setempat.
Padahal, longsor tersebut sudah nyata menutup sebagian badan jalan yang menghubungkan Kecamatan Lembor dan Lembor Selatan itu.
Pantauan wartawan, material longsor yang tumpah dari tebing di sebelah utara jembatan itu masih menumpuk dan menutupi sebagian badan jalan.
Karena itu, jalan menjadi sempit. Selain sempit, kejadian itu juga membuat jalan menjadi licin sehingga rawan bagi pengendara.
Apalagi, di bagian selatan jalan tersebut terdapat jurang sedalam belasan meter, dimana kalau tak berhati-hati kendaraan bisa jatuh ke dalam jurang tersebut.
Sekilas diperhatikan, tiap kali ada kendaraan yang melintas dari arah berlawanan, terpaksa salah satu diantaranya berhenti sejenak untuk memberi kendaraan lainnya melintas.
Kondisi tersebut dikeluhkan seorang pengendara mobil angkutan penumpang jurusan Malawatar-Reweng yang bernama Faus.
Dia mengaku tiap kali melintasi jalur tersebut terpaksa dia mengurangi laju kendaraannya agar terhindar dari kecelakaan.
“Kalau tidak hati-hati pasti kecelakaan,” katanya kepada VoxNtt.com, Minggu (4/2/2018) lalu.
Baca: BPBD Mabar Diminta Urus Longsor di Wae Ara Lembor
Dia mengaku peristiwa itu terjadi sekitar akhir bulan Januari 2018 lalu. Saat itu, wilayah Lembor dan sekitarnya diguyur hujan lebat.
“Longsor ini terjadi pas hujan sekitar seminggu lalu,” tuturnya.
Di tempat yang sama, seorang pengendara sepeda motor bernama Sius, menyesalkan sikap Pemkab Manggarai Barat yang lamban merespon longsor tersebut.
“Ini sudah satu minggu, tapi belum diperhatikan (pemerintah),” katanya.
Sebab itu, dia mendesak instansi terkait dalam hal ini BPBD Kabupaten Manggarai Barat segera turun tangan agar masalah itu tak berlarut-larut.
“Dinas yang mengurus bencana harus turun tangan supaya ini selesai,” pungkasnya.
Kontributor: Ano Parman
Editor: Adrianus Aba