Atambua, Vox NTT- Direktur Jendral Direktorat Jendral Kebudayaan (Dirjen Ditjenbud) Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Hilmar Farid, Ph. D meresmikan Gedung laboratorium seni, budaya dan film di SMAN 1 Tasifeto Barat, Kabupaten Belu, Senin (26/02/2018).
Dalam kesempatan tersebut, Farid menjelaskan, fungsi laboratorium ini sebagai bioskop mini, studio rekaman dan panggung pra pertunjukan.
Menurut dia, program pembangunan laboratorium seni budaya adalah program Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan RI yang diluncurkan sejak tahun 2014 lalu.
“Di provinsi NTT sendiri pada tahun pertama pengadaan gedung laboratorium terdapat dua sekolah yang sudah diresmikan gedungnya yaitu SMAN 3 Kupang dan SMA St. Yosef Bajawa,” ujar Farid.
Di tahun anggaran 2017 tambah Farid, Belu yang diwakili SMAN 1 Tasifeto Barat sebagai kabupaten ketiga di NTT yang memiliki gedung Laboratorium Seni, Budaya dan Film.
Kepala Seksi Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia, Sri Kuwati mengatakan, ada tiga sekolah di Kabupaten Belu yang mengajukan proposal pengadaan gedung laboratorium ke Kementrian.
Setelah seleksi administrasi, peninjauan ke lapangan dan melihat dari faktor keamanan, SDM Kesenian dan Budaya SMAN 1 Tasifeto Barat memenuhi syarat.
Di seluruh Indonesia sudah ada 48 gedung Laboratorium Seni, Budaya, dan Film.
“Masih ada empat provinsi di Negara kita yang belum memiliki gedung ini. Kita akan prioritaskan minimal tiap provinsi memiliki satu gedung,” ungkap Sri Kuwati.
Hadir dalam kegiatan penyerahan, Bupati Belu Willybrodus Lay, Ketua Komisi III DPRD Belu Theodorus F. Seran, Anggota DPRD Belu Rudy Bouk, Asisten I Setda Belu Eda Fahik, Kadis P dan K Kabupaten Belu Marsianus Loe Mau, para kepala SMA se- Kabupaten Belu dan undangan lainnya.
Penulis: Marcel Manek
Editor: Adrianus Aba