Borong, Vox NTT- Viki, salah seorang warga Deno, Kecamatan Poco Ranaka meminta calon bupati Manggarai Timur Marselis Sarimin agar tidak menjadikan wakilnya sebagai kondektur atau ban serep.
Hal itu disampaikan Viki saat Marselis Sarimin bertatap muka dengan masyarakat Deno, Kamis (15/03/2018).
Menurut dia, selama ini ada stigma yang berkembang bahwa wakil bupati seolah-olah ibarat kondektur atau ban serep dalam pelaksanaan pembangunan daerah.
Sebab itu, Viki meminta komitmen Marselis Sarimin untuk menghilangkan anggapan yang selama ini sudah melekat di hati masyarakat, jika kelak dipilih masyarakat pada Pilkada 27 Juni 2018 mendatang.
“Selama ini ada anggapan bahwa seolah-olah wakil bupati itu seperti di mobil itu. Dia sebagai konjak (kondektur). Apakah nanti kalau bapak jadi bupati tetap pertahankan itu?” tanya Viki.
Permintaan Viki pun langsung mendapat respon positif dari calon bupati dari Paket Merpati itu.
Di hadapan masyarakat Deno, Marselis dengan tegas mengatakan antara bupati dan wakil bupati tidak ada istilah ban serep atau pun konjak.
“Bupati dan wakil bupati itu ibarat suami istri. Keduanya saling mendukung dan bekerja sama untuk kemajuan daerah. Jadi, tidak ada itu bilang, wakil bupati ban serep atau konjak. Itu tidak benar,” tegas Marselis.
Dia menambahkan, undang-undang sudah mengatur tugas dan fungsi bupati dan wakil bupati.
“Di situ sudah jelas, mana tugas bupati, mana tugas wakil bupati. Tidak benar kalau bilang wakil bupati tidak diberi peran,” ujar mantan Kapolres Manggarai itu.
Penulis: Nansianus Taris