Atambua,Vox NTT- Penyidik Polres Belu melakukan pengumpulan bahan dan keterangan (pulbaket) terkait ambruknya gedung Puskesmas Nualain.
Demikian disampaikan Kapolres Belu AKPB Cristian Tobing ketika ditemui di ruang kerjanya usai melakukan gelar pasukan operasi Samana Santa, Rabu (21/03/2018).
Kepada awak media, Kapolres Tobing membenarkan kasus tersebut tengah ditangani penyidik Tipikor Polres Belu.
“Kita masih lakukan pulbaket dengan melakukan pendalaman oleh Unit Tipikor,” ujar Tobing.
Dia menambahkan, Polres Belu tengah fokus melakukan penyelidikan beberapa kasus korupsi di daerah itu.
“Kita target ada beberapa, masih proses mudah-mudahan ada titik terang,” tukas Tobing.
Informasi yang dihimpun VoxNtt.com, tim penyidik Tipikor Polres Belu telah memanggil pihak konsultan perencana dan pengawas Puskesmas Nualaian.
Mereka dipanggil untuk dimintai klarifikasi terkait ambruknya Puskesmas Nualain yang baru diserahterima pada 22 Desember 2017 lalu itu.
Konsultan perencana Jhoni Oematan dan konsultan pengawas telah dimintai keterangan oleh tim penyidik Tipikor pada waktu yang berbeda pekan lalu.
Pantauan VoxNtt.com, Kamis, 15 Maret lalu sekira pukul 10.57 Wita, kontraktor pelaksana Puskesmas Nualaian Fabianus Lai datang memberikan klarifikasi ke tim penyidik di ruang Unit Tipikor Polres Belu.
Baca: Kejari Belu Segera Turun Periksa Proyek Puskesmas Nualain
Untuk diketahui, bangunan Puskesmas Nualaian saat ini masih dalam masa pemeliharaan. Terkait terkait ambruknya beberapa bagian pada bangunan tersebut, kontraktor pelaksana mengaku bersedia melakukan perbaikan.
Sebelumnya VoxNtt.com merilis bangunan gedung Puskesmas Nualain di Kecamatan Lamaknen Selatan, Kabupaten Belu, yang baru selesai dikerjakan nyaris roboh usai PHO.
Pembangunan gedung tersebut menghabiskan anggaran 3,6 Miliar rupiah yang bersumber dari APBN tahun anggaran 2017. Gedung itu dikerjakan PT Putra Cahaya Murni (PCM).
Penulis: Marcel Manek
Editor: Adrianus Aba