Ruteng, Vox NTT- Paroki St. Mikael Kumba, Kevikepan Ruteng, Keuskupan menggelar pembekalan dewan pastoral dan keuangan, Sabtu (07/04/2018).
Dalam pembekalan yang digelar di gereja Paroki Kumba tersebut menghadirkan narasumber Direktur Puspas Keuskupan Ruteng Pastor Martin Chen, Pr dan Pastor Edy Jelahu Pr, Ketua Komisi Pendidikan Keuskupan Ruteng.
Pastor Paroki Kumba Mansu Hariman, Pr menjelaskan, pengurus gereja dewasa ini perlu bekerja sesuai dengan perkembangan kebutuhan umat yang semakin kompleks. Inilah tantangan berpastoral saat ini.
Sebab itu, kata Pastor Mansu, dewan pastoral dan keuangan perlu dibekali agar dapat berpastoral dengan baik.
Dia mengaku, proses pemilihan seluruh pengurus dewan pastoral Paroki Kumba dimulai bulan Oktober yang lalu.
Prosesnya cukup panjang. Hal itu dilakukan agar bisa mendapatkan pengurus yang berintegritas dan siap melayani umat dengan tulus.
Dalam pembukaan kegiatan pembekalan, Pastor Mansu juga menyampaikan apresiasi yang setinggi-tingginya kepada umat karena bersedia untuk menjadi pelayan umat seperti, menjadi ketua KBG, ketua dan pengurus wilayah, dan pengurus pusat Paroki Kumba.
“Saya berterima kasih kepada bapa ibu, saudara saudari yang siap bekerja sama dengan saya melayani umat Allah di paroki ini,” katanya.
Pastor Martin Chen dalam paparan materinya menjelaskan kewenangan dan tupoksi dari dewan keuangan dan dewan pastoral.
Kata dia, dewan pastoral berkonsentrasi pada bidang pewartaan, pengudusan, diakonia dan kainonia. Dewan ini tidak diperbolehkan mengurus keuangan. Mereka dibantu oleh seksi-seksi yang dibentuk sesuai 4 bidang pastoral.
Sedangkam yang mengurus dana adalah dewan keuangan, sekaligus mengurus harta benda dan aset paroki.
Selanjutnya, kata dia, struktur KBG perlu disesuaikan dengan bidang-bidang pelayanan.
KBG merupakan dasar kehidupan paroki. Paroki yang kuat diawali oleh KBG yang aktif, partisipatif, dan peduli terhadap warta gembira Yesus Kristus.
Selanjutnya, Pastor Martin membeberkan ada empat bidang pastoral yang menjadi fokus pelayanan. Keempatnya yaitu; bidang pewartaan, pengudusan, pelayanan sosial, dan persekutuan.
Dari empat bidang tersebut tingkat kepuasan umat terhadap pelayanan gereja berfariasi.
Tingkat kepuasan umat yang paling tinggi terdapat pada bidang pengudusan yakni sebesar 81,9% dan paling rendah pada bidang pelayanan sosial sebesar 31,1%.
Menurut Pastor Martin, hal ini tentu saja menjadi masalah. Pelayanan sosial gereja selama ini sangat rendah.
Hal itu lantaran gereja terlalu liturgisentris dan teralienasi dari dirinya sendiri.
“Sebuah ironi terjadi di wilayah kita ini. Kita mayoritas katolik tapi juga mayoritas miskin dan mayoritas korup. Ini problem yang harus kita carikan solusinya. Kita harus menjadi gereja yang kontekstual dan transformatif, gereja yang dinamis dan peduli. Dan ini dimulai dari kita sendiri,” ujar Pastor Martin.
Sementara itu, Pastor Edy Jelahu dalam materinya melatih dewan pastoral dan keuangan Paroki Kumba terkait proses penyusunan program kerja yang menyentuh dan menjawab kebutuhan umat.
“Kita harus susun program dengan langkah-langkah yang tepat. Kenali masalahnya, cari solusinya, buat program dan kegiatannya, tujuannya apa, kapan dilaksanakan, siapa pelaksananya, apa indikator pencapaiannya. Lalu anggarannya. Semuanya harus transparan dan melibatkan seluruh umat,” ujar Pastor Edy.
Selanjutnya dia memberi kesempatan kepada peserta untuk menyusun program dan mempresentasikannya.
Kegiatan pembekalan ini diakhiri dengan gladi resik pelantikan pengurus dewan Paroki Kumba periode 2018 – 2022.
Acara pelantikan baru akan dilaksanakan Minggu, 15 April 2018 mendatang di Gereja Paroki St. Mikael Kumba.
KR: Ars
Editor: Adrianus Aba