Larantuka, Vox NTT-Rumah Potong Hewan (RPH) yang dibangun oleh Pemerintah Kabupaten Fores Timur di desa Lamawalang, Kecamatan Larantuka, mubazir.
Tim Voxntt.com, Senin (16/04/2018) siang, saat memantau lokasi RPH tersebut kesulitan memasuki bangunan karena halamannya dipenuhi rerumputan liar.
Polus Dasilva, warga desa Lamawalang yang dijumpai VoxNtt.com, Senin (16/04/2018) mengatakan sudah lama bangunan RPH tidak digunakan. Dikatakan Polus seturut pengamatannya, RPH sejak selesai dibangun baru sekali digunakan untuk uji coba.
“Bangunan ini didirikan sudah lama pa. Saya kurang tau pasti, tahun berapa bangunan ini selesai dibangun. Sejak dibangun hingga saat ini belum digunakan. Pernah sekali dilakukan uji coba, tapi tidak tau, kenapa tidak digunakan”, ungkap Polu Dasilva salah satu warga Lamawalang yang memiliki lahan berbatasan langsung dengan tempat RPH tersebut.
Sementara kepala Dinas Pertanian dan Peternakan Kabupaten Flores Timur, Anton Sogen yang ditemui oleh VoxNtt.com Senin, (16/04/2018) siang, di ruang kerjanya mengakui RPH yang berada di Pasar Oka, Desa Lamawalang itu memang sudah lama tidak dimanfaatkan.
Kesulitan air dan ruangan RPH yang terlalu sempit adalah faktor penyebab RPH yang dibangun sejak 11 tahun silam itu mubazir.
“Bangunan RPH tersebut dibangun sejak tahun 2007. Memang benar bangunan RPH itu sudah lama tidak dimanfaatkan. Faktor utama penyebab RPH tidak dimanfaatkan karena minimnya ketersediaan air dan ruang RPH yang terlalu sempit”, jelas Anton.
Saat dimintai keterangan terkait sumber dan total anggaran yang digunakan untuk membangun RPH tersebut, Anton Sogen belum dapat mengungkapkannya. Dia berdalih Kepala Bidang (Kabid)Peternakan dan Kesejahteraan Hewan sedang cuti.
Pantau VoxNtt.com, pada bagian utara lokasi RPH didirikan dua bangunan pendukung, yakni sebuah bangunan tempat ikat hewan dan tempat penampungan air yang kini diselimuti rumput liar. Pintu bangunan RPH pun sudah hancur karena dimakan rayap.
Penulis; Sutomo Hurint
Editor: Irvan K