Soe, Vox NTT- Pada pilgub NTT 27 Juni 2018 mendatang, warga Timor Tengah Selatan (TTS) kembali mempercayakan Benny Alexander Litenoni sebagai calon wakil Gubernur NTT berpasangan dengan cagub Benny K Harman (BKH).
Sebelumnya Benny Litelnoni berhasil menjabat sebagai wakil gubernur NTT berpasangan dengan Gubernur Frans Lebu Raya untuk periode 2013-2018.
Sebagai putra TTS, pria kelahiran Niki-Niki, 5 Agustus 1956 ini dibesarkan dalam lingkungan atoin meto (orang Timor) dari pasangan Charles Litelnoni dan ibu Genderina Djung.
Salah seorang tokoh masyarakat TTS, Charles Z Babys mengisahkan pengabdian keluarga Litelnoni untuk kabupaten TTS sesungguhnya telah diwariskan dari sang Ayah, Charles Litelnoni.
Keteladanan sang ayah di masa lalu yang ikut meletakkan dasar-dasar pemerintahan di Kabupaten Timor Tengah Selatan (TTS), turut membentuk karakter Benny Litelnoni.
Babys mengaku sangat mengenal ayahanda Benny A Litelnoni sewaktu dirinya menjabat sebagai anggota DPRD TTS tahun 1971-1976.
Pada tahun itu ayah Benny A Litelnoni dipercayakan oleh Raja Amanuban Kusa Nope untuk menjadi juru tulis kerajaan Amanuban.
Setelah menjadi juru tulis kerajaan Sang Ayah, Charles Litelnoni juga dipercayakan menjadi Sekretaris Daerah Kabupaten TTS dimana pada saat itu Babys sendiri menjadi salah satu anggota DPRD TTS dari Partai Demokrasi Indonesia.
Babys yang mengaku seangkatan dengan Bung Kanis Pari, tokoh PMKRI Kupang, menilai sosok ayahanda Benny A Litelnoni sebagai sosok yang bersih dalam mengelola Sekretariat Daerah TTS.
“Beliau orangnya tekun dan saya nilai beliau adalah orang yang bersih,” tutur Charles kepada VoxNtt.com, Kamis, (19/04/2018) di kediamannya.
Kejujuran itulah yang ditularkan kepada anaknya Benny Alexander Litelnoni.
“Saya lihat pa Benny Litelnoni adalah jelmaan bapaknya yang tenang, jujur dan saya akui beliau orangnya bersih,” ungkap Babys.
Charles Babys menyebut Benny Litelnoni dan Ayahnya Charles Litelnoni sebagai tokoh atoin meto yang berjasa bagi kemajuan TTS.
“Kiprah keluarga pa Benny ini patut dihargai oleh masyarakat TTS” katanya.
Babys bahkan sama sekali tidak sepakat jika di TTS masih membuat perbedaan mengenai atoin meto dan yang bukan atoin meto apalagi mengenai isu yang beredar bahwa Benny Litelnoni adalah keturunan China.
“Itu isu politik yang tidak benar. Jangan pakai isu murahan untuk menyerang orang yang telah berjasa bagi daerah ini. Jadi, pikiran itu harus dibuang,” tegas Babys.
Sementara salah seorang warga Desa Toi kecamatan Amanatun Selatan, Imanuel Mone mengatakan Benny Litelnoni adalah putra kebanggaan TTS yang sudah terbukti mampu memimpin NTT bersama Gubernur Frans Lebu Raya. Dia menilai dalam memilih pemimpin tidak perlu dilihat dari atoin meto atau bukan. Apalagi orang yang diisukan itu sudah pernah menjadi pemimpin TTS bahkan NTT.
“Pa Benny itu orang TTS asli. Dia lahir dan besar di TTS, pernah menjadi wakil Bupati TTS. Kalau beliau bukan orang TTS tidak mungkin orang TTS memilih beliau untuk menjadi Wakil Bupati mendampingi pa Mella,”jelas Imanuel Mone.
Imanuel Mone mengaku akan menjatuhkan pilihan kepada calon pemimpin yang sudah berpengalaman memimpin NTT.
“Pa Benny Litelnoni masih pantas untuk menjadi wakil Gubernur NTT berpasangan dengan calon Gubernur Benny K Harman. Keduanya merupakan pasangan yang pas. Keduanya sama-sama tenang dan bersih” ungkap Mone.
Dia menyebut karena alasan itulah warga TTS menyatukan komitmen, untuk sehati sejiwa (Nekaf Mese, Ansaof Mese) untuk memenangkan pasangan calon gubernur NTT dan wakil Gubernur NTT nomor urut tiga, Benny K. Harman dan Benny A. Litelnoni pada Pilgub 27 Juni mendatang.
Penulis: Paul Resi
Editor: Irvan K