Ruteng, Vox NTT- Masa di mana masih mengenakan seragam putih abu-abu saat duduk di bangku SMAK Syuradikara Ende, rupanya belum terhempas dari ingatan para alumninya yang berdomisili di Ruteng, ibu kota Kabupaten Manggarai.
Kisah-kisah almamater Syuradikara seakan selalu menemani perjalanan hidup para alumni, kendati sudah sekian lama meninggalkan sekolah itu.
Balutan rindu lembaga pendidikan yang telah berjasa itu membuat para alumni di Ruteng membentuk Ikatan Alumni Syuradikara (IAS) Manggarai.
Kerinduan IAS akan almamaternya tampak terlihat saat mereka menyambut rombongan SMAK Syuradikara Ende di Aula Efata Ruteng, Sabtu, 14 April 2018 lalu.
IAS, barisan orang tua dan muda-mudi mulai Sabtu pagi berkumpul bersama di halaman parkir aula yang beralamat di jalan Jendral Ahmad Yani Kota Ruteng itu.
Hari sangat bersahabat, mereka mengenakan busana adat Manggarai menanti kedatangan rombongan pembina dan 223 siswa-siswi SMAK Syuradikara Ende.
Setelah beberapa jam menunggu, rombongan civitas Syuradikara pun tiba Sabtu siang dari Kota Pancasila.
Rombongan ini seyogyanya hendak menuju ke Labuan Bajo untuk mengadakan pentas seni
“Teater Evergrande” bertemakan Polemik Human Trafficking (perdagangan manusia) yang marak terjadi di NTT akhir-akhir ini.
Namun, atas kesediaan pihak sekolah rombongan pun singgah sejenak dan berkumpul bersama IAS di Ruteng.
Perjumpaan ini dikabarkan merupakan bentuk ucapan selamat bertemu dari IAS Manggarai kepada rombongan yang masih akan melanjutkan perjalanan ke kota Labuan Bajo, ibu kota Kabupaten Manggarai Barat.
Dalam balutan acara yang cukup sederhana, yakni coffee break dan santap siang, IAS Manggarai melepaskan kerinduan untuk lembaga SMAK Syuradikara Ende.
Mereka kemudian bersama-sama menyanyikan lagu-lagu hymne dan mars Syuradikara. IAS dan rombongan juga melantunkan lagu Mars Santu Mikhael sebagai pelindung sekolah tersebut.
Mensi Do, perwakilan dari IAS Manggarai dalam sambutannya mengucapkan selamat datang dan bertemu kepada rombongan SMAK Syuradikara.
“Kami sangat senang, bukan karena kebetulan, namun rencana Tuhanlah maka kita dapat bertemu di Ruteng. Bertemu dengan para pendidik kami dulu yang hingga kini masih mengabdi untuk Almamater tercinta, SMAK Syuradikara. Luar biasa!,” ujar Mensi yang saat ini menjabat sebagai Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Manggarai itu, dalam rilis yang diterima VoxNtt.com, Jumat (20/04/2018).
Mensi juga mengucapkan selamat melanjutkan perjalanan ke Labuan Bajo, kota di ujung barat Pulau Flores itu kepada rombongan.
“Semoga SMAK Syuradikara semakin maju seperti sebuah “Segitiga Emas”, terdiri dari pihak sekolah, orang tua murid dan ikatan alumni, di mana semua pihak ikut terlibat dalam menjaga dan meningkatkan kualitas lembaga pendidikan demi Syuradikara ‘Pencipta Pahlawan Utama” yang lebih maju dan berkulitas,” katanya.
Pastor, Johan Wadu, SVD, perwakilan dari SMAK Syuradikara Ende dalam kesempatan tersebut menyampaikan terima kasih kepada IAS Manggarai karena telah menerima rombongan dengan begitu hangat.
“Kami mengharapkan jajaran alumni turut mendoakan dan mendukung perjalanan ke panjang sampai di Labuan Bajo, seterusnya dapat mendoakan dan mendukung anak-anak didik pula demi masa depan mereka yang lebih cerah,” katanya.
Penulis: Adrianus Aba