Ende, Vox NTT-Dinas Pertanian dan Peternakan Kabupaten Ende memberi peringatan kepada masyarakat untuk tetap waspada terhadap kasus rabies. Bahkan kasus rabies sudah mulai mengganas.
Kabid Peternakan dan Kesehatan Hewan, drh. Regina Ana Awa menjelaskan, maraknya penanganan kasus rabies yang terjadi di Maumere, Kabupaten Sikka berpeluang berdampak buruk di wilayah Kabupaten Ende.
Bahkan, ia menyebutkan tahun ini kasus menular rabies berpotensi meningkat dari tahun sebelumnya.
“Kita sudah mendapat laporan, kemarin itu bayi delapan bulan dan seorang siswi SMA. Anjing rabies juga gigit kambing, babi. Nah, ini kami melihat sudah mulai mengganas,” kata drh. Regina kepada Voxntt.com, Kamis siang (26/04/2018).
Ia mengatakan, rabies masih menjadi ancaman di Kabupaten Ende. Itu disebabkan pola pemeliharaan anjing yang longgar membuat wabah rabies sulit dikendalikan.
Seperti kasus yang terjadi di wilayah Paupire, Kecamatan Ende Tengah, hasil pemeriksaan laboratorium positif rabies.
Baca: Di Ende, Bayi 8 Bulan Digigit Anjing Rabies
Untuk itu ia berharap agar masyarakat dapat melaporkan dan rutin melakukan vaksinasi hewan.
“Kami mendapat laporan dan kami langsung turun ke lapangan untuk minta klarifikasi. Saat itu juga kami langsung gelar vaksinasi bersifat darurat untuk 30 ekor anjing dan satu ekor kera di wilayah Paupire,” katanya.
Regina juga membeberkan sejumlah kendala yang dialami di masyarakat saat kegiatan vaksinasi. Salah satu adalah komplain masyarakat yang tidak ingin hewan peliharaan divaksin.
“Yah, kendala itu pasti. Biasanya komplain masyarakat,” kata drh. Regina.
“Biasa setiap minggu kedua bulan Agustus hingga bulan November kita gelar vaksin secara umum. Yah, sampai ke desa. Kita berharap bisa memahami untuk menjaga wilayah bebas rabies,” ungkap dia.
Penulis: Ian Bala
Editor: Adrianus Aba