Larantuka, Vox NTT-Tokoh dan masyarakat Lamaholot di Ritaebang, Kecamatan Solor Barat menyatakan sikap untuk mendukung calon Gubernur NTT, Benny K Harman (BKH) pada pilgub 27 Juni 2018 mendatang.
Hal ini disampaikan Yohanes Wisana Keban, tuan tana Ritaebang di rumah adat atau Lango, Jumat (04/05/2018).
Foto: BKH didampingi istri dan rombongan disambut masyatakat Solor
Pernyataan dukungan ini bukan tanpa alasan melainkan karena program BKH dinilai mampu mengeluarkan NTT dari jerat kemiskinan.
“Pa Benny apa yang kami sampaikan di rumah adat ini pantang hukumnya dilanggar. Kami siap mendukung bapak sebagai putra terbaik NTT,” ucap Yohanes.
Alasan lain adalah BKH telah tiga periode mewakili rakyat NTT di Senayan dan menjalankan perannya dengan baik.
“Berkat kiprah pak Benny di komisi 3, NTT dikenal di kancah nasional. Kami bangga pak. Tidak sia-sia suara kami” kata Yohanes.
Lebih dari itu, integritas diri BKH sudah teruji.
“Kami percaya pak BKH bisa mengubah NTT karena tidak pernah terlibat kasus korupsi” ucapnya.
Usai dari Lango atau rumah adat, BKH kemudian diarak ke kemah kampanye dengan tarian khas Lamaholot.
Di sana, BKH memaparkan program unggulan untuk menjawabi kemiskinan NTT di hadapan ratusan masyarakat yang hadir.
“Sebanyak 85% penduduk miskin NTT adalah petani. Itu artinya kalau mau mengubah NTT, berdayakan petaninya” kata BKH.
Foto: Ritual penjemputan BKH di pelabuhan Solor Selatan
Untuk memberdayakan petani, BKH telah membuat Kartu Petani Sejahtera (KPS). Kegunaan KPS yakni:
Pertama, pemerintah menyediakan bantuan modal usaha paling banyak Rp.10 juta untuk keluarga miskin.
Kedua, bantuan pupuk dan bibit agar produktivitas panen meningkat.
Ketiga, pemerintah bersama BUMD akan membeli produk petani sesuai harga yang layak.
Keempat, petani diberi kesempatan seluas-luasnya untuk mengikuti pelatihan keterampilan bekerja melalui pengadaan Balai Latihan Kerja (BLK).
Kelima, mengadakan asuransi gagal panen. Program ini untuk membantu petani yang tanamanya diserang hama, bencana longsor, banjir bandang, puting beliung, dan lain-lain.
Keenam, menyediakan beasiswa khusus bagi anak-anak petani yang berprestasi sehingga bisa melanjutkan sekolah.
Valentine Mariani, warga Ritaebang mendukung BKH karena programnya jelas dan rinci.
“Saya yakin pak Benny mampu menjalankan program itu. Programnya simpel dan menyentuh persoalan” kata Mariani
Demikian juga ibu Maria Pire.
“Pak Benny orang Flores yang punya integritas. Kami siap dukung” tegas Maria.
Banjir dukungan juga datang dari masyarakat desa Pamakayo.
Foto: BKH disambut di rumah adat Ritaebang
Benedikta (65) lebih memilih BKH dan wakilnya Benny Litelnoni karena punya pengalaman dan kapasitas. Selain itu programnya dinilai sangat menyentuh masalah kaum tani.
“Dulu kami orang Lamaholot dukung pak Frans karena programnya baik. Sekarang kami percaya pak Benny bisa pimpin NTT lebih baik,” ungkap Benedikta.
Sementara Kepala desa Pakamayo, Valentinus Odiama Kein mengingatkan BKH agar kalau terpilih tidak lupa dengan daerah yang menjadi misi pertama misionaris katolik itu.
“Jangan lupa Solor pak Benny. Itu permintaan kami” tegasnya.
Kades Valentinus juga menyampaikan kepada masyarakat jika setuju dengan program Harmoni maka jangan biarkan paket ini kalah.
“Kalau kalah semuanya akan sia-sia bapa ibu” imbau Valentinus. (VoN)