Tambolaka, Vox NTT-Masyarakat petani NTT khususnya di Sumba Barat Daya (SBD) telah lama merindukan Kartu Petani Sejahtera (KPS) dari pasangan calon gubernur dan wakil gubernur NTT, Benny K Harman-Benny Litelnoni.
Program unggulan dari paket Harmoni dinilai sebagai kunci utama meretas kemiskinan NTT yang didominasi 85% penduduk petani.
Kerinduan untuk secepatnya keluar dari jerat kemiskinan menjadi perbincangan hangat di Sumba Barat Daya. KPS ternyata sudah lama didengungkan di daratan Sumba sejak digagas paket Harmoni.
“Sebagai petani, kalau mau sejahtera wajib mendukung program ini. Ini adalah waktu yang ditunggu oleh petani-petani miskin di desa selama ini” ungkap Yosep, warga Desa Waikadada, Kecamatan Kodi Bangedo, Jumat (18/05/2018).
Kerinduan yang sama diungkapkan Kristina Pah dari Desa Panenggoede, Kecamatan Balaghar.
Foto: Petani di Sumba Barat Daya saat menyatakan dukungan kepada paket Harmoni
Ibu Kristin yang adalah petani jambu mente menyebut 6 manfaat KPS sebagai suara kegelisahan petani NTT yang kini mendapatkan solusinya.
“Pak Benny, kami memang selama ini sering gagal panen dan kekurangan modal usaha. Program asuransi gagal panen dan pemberian modal usaha ini menjadi solusi bagi kami nanti jika dapat KPS” ungkap Kristin berapi-api.
Dari Desa Tanjung Karoso, Andreas Kandikiaka bahkan menyebut KPS dari paket Harmoni sebagai titik sentral kemajuan NTT ke depan.
“Setelah mendengar penjelasan KPS, saya dan keluarga langsung beralih mendukung BKH. Ini bisa menjadi kunci kemajuan NTT yang penduduk miskinnya didominasi petani” ungkap Andreas.
Untuk diketaui, hari ini Jumat (18/05/2018) siang akan diadakan acara pelaunchingan Kartu Petani Sejahtera.
Wewewa, Kabupaten Sumba Barat Daya menjadi saksi kunci momentum yang ditunggu seluruh petani dan buruh tani di NTT.
Acara ini akan dimulai pada pukul 14.00 wita di wilayah Wewewa Tengah dan dihadiri ratusan petani setempat.
Manfaat KPS
Adapun keenam manfaat “Kartu Petani Sejahtera” yakni:
Pertama, pemerintah menyediakan bantuan modal usaha paling banyak Rp.10 juta untuk keluarga miskin.
Kedua, bantuan pupuk dan bibit agar produktivitas panen meningkat.
Ketiga, agar ada keadilan harga, pemerintah bersama BUMD akan membeli produk petani sesuai harga yang layak.
Keempat, petani diberi kesempatan seluas-luasnya untuk mengikuti pelatihan keterampilan bekerja melalui pengadaan Balai Latihan Kerja (BLK).
Kelima, mengadakan asuransi gagal panen. Program ini untuk membantu petani yang tanamanya diserang hama, bencana longsor, banjir bandang, puting beliung, dan lain-lain.
Keenam, menyediakan beasiswa khusus bagi anak-anak petani yang berprestasi sehingga bisa melanjutkan sekolah.
Penulis: Irvan K.