Mbay, Vox NTT-Tanaman kelapa ternyata menjadi salah satu komoditi unggulan di wilayah Pantai Selatan Kabupaten Nagekeo.
Beberapa dekade terakhir kelapa ternyata pernah menjadi komoditi primadona di wilayah tersebut.
“Sebagian dari kita mungkin pernah mengenal atau mendengar istilah yakni koperasi kopra (Kokop), yang dulu sangat terkenal sebagai tempat jual beli kopra petani. Ketika itu kelapa merupakan sumber mata pencaharian yang utama,” ujar Pjs Bupati Nagekeo, Kosmas D. Lana saat membuka kegiatan sosialisasi Crude Coconut Oil (CCO) yang berlangsung di Aula Sekda Nagekeo, belum lama ini.
Namun demikian lanjut Kosmas, ketika komoditi perkebunan lainnya seperti cengkih dan kakao mulai dibudidayakan, peran kelapa sebagai satu-satunya sumber pendapatan mulai bergeser secara perlahan.
Padahal kelapa memiliki keunggulan komparatif bila dibandingkan tanaman komoditi lain.
Kelapa cukup bertahan terhadap hama penyakit. Perlakuan pasca panen tanaman kelapa mudah dan sederhana. Pemanfaatan kelapa bukan saja diambil buahnya, tapi hampir tiap bagian tanaman ini dapat dimanfaatkan.
Kosmas menjelaskan, seiring dengan perkembangan zaman dan kemajuan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (IPTEK), tren permintaan pasar nasional maupun internasional untuk kelapa dan hasil olahannya terus meningkat dengan harga yang relatif tinggi.
Produksi kelapa sudah tidak lagi hanya berupa minyak kelapa atau kopra, tetapi sampai produk lainnya yang bernilai ekonomi tinggi dan mahal.
Namun faktanya, petani di Nagekeo dalam memeroduksi kelapa dijadikan bahan pangan (sayur dan kue) skala rumah tangga. Oleh petani kelapa juga diolah menjadi kopra dan secara gelondongan dijual ke pasar lokal atau diantarpulaukan dengan harga yang rendah dan tidak menguntungkan.
“Saya menyampaikan terima kasih dan memberikan apresiasi yang tinggi kepada pihak Oxfam dan Ai Prisma melalui program pemberdayaan ekonomi masyarakatnya akan memfasilitasi produksi CCO (Crude Coconut Oil) atau minyak kelapa mentah milik petani kelapa di Kabupaten Nagekeo dan rencana pengembangan bisnis CCO oleh PT Barco,” tandas Kosmas.
Dikatakannya, petani kelapa akan mendapatkan pembelian minyak kelapa mentah-CCO secara rutin sektor-mitra Oxfam untuk selanjutnya akan dipasarkan kepada pihak buyer international.
Program pemberdayaan ini tentu saja secara khusus untuk peningkatan kesejahteraan ekonomi dan pendapatan petani kelapa.
Kosmas mengatakan, Pemerintah Kabupaten Nagekeo berkomitmen mendukung penuh untuk mensukseskan program ini.
Sebab produksi kelapa di Nagekeo cukup besar dengan produktivitasnya juga cukup tinggi.
Hanya mungkin perlu peremajaan lagi karena cukup banyak tanaman tua yang produktivitasnya sudah menurun.
Penulis: Arkadius Togo
Editor: Adrianus Aba