Kefamenanu, Vox NTT-Managemen RSUD TTU mengaku siap untuk memenuhi panggilan Kepolisian setempat untuk memberikan klarifikasi terkait kematian Bergita Nino (44).
Warga Desa Fatusene, Kecamatan Miomafo Timur itu dikabarkan menjadi korban dugaan malpraktik pasca menjalani operasi caesar di RSUD TTU beberapa waktu lalu.
Polres TTU sendiri sudah menjadwalkan akan memeriksa pihak rumah sakit seputar kematian Bergita Nino pada Selasa esok, 22 Mei 2018.
“Ia surat panggilan dari Kepolisian sudah kita terima dan jadwalnya besok, kita pastinya siap untuk memenuhi undangan tersebut,” tutur Dirut RSUD TTU, dr. Agustina Tanusaputra saat ditemui VoxNtt.com di ruang kerjanya, Senin (21/05/2018).
Ia menegaskan, pada prinsipnya RSUD TTU menghargai langkah hukum yang ditempuh oleh keluarga Almarhumah Bergita.
Namun demikian, Dokter Agustina menegaskan, seharusnya pihak keluarga bertanya terlebih dahulu ke pihak RSUD TTU terkait penyebab meninggalnya pasien sebelum melaporkan ke penegak hukum.
“Yang sudah berkembang di luar sana itu seakan-akan benar terjadi malpraktik, padahal yang petugas kesehatan lakukan sudah sesuai SOP, jadi seharusnya kan ditanyakan dulu ke pihak rumah sakit, pihak keluarga kan sebenarnya bisa lakukan itu kan sejak awal sudah ada persetujuan dan sebagainya,” tuturnya.
Dokter Agustina mengaku, hingga kini pihaknya hanya mengikuti saja proses hukum yang sedang berjalan di Polres TTU.
Ke depan, kata dia, RSUD TTU pasti akan meminta bantuan pendampingan hukum dari pemerintah daerah guna menghadapi persoalan ini, jika memang dibutuhkan.
Baca Juga: Jenazah Korban Dugaan Malpraktik RSUD TTU Diotopsi
Untuk diketahui, Almarhumah Bergita Nino (44) merupakan warga desa Fatusene kecamatan Miomafo Timur yang beberapa waktu lalu dikabarkan menjadi korban dugaan malpraktik pasca menjalani operasi caesar di RSUD TTU.
Pihak keluarga yang tidak menerima kematian korban lantas mengambil sikap dengan membuat laporan polisi pada Kamis, 17 Mei 2018.
Pihak Polres TTU yang mendapat laporan tersebut langsung bergerak cepat dan kemudian melakukan otopsi terhadap jenazah korban pada Sabtu, 19 Mei lalu.
Penulis: Eman Tabean
Editor: Adrianus Aba