Mbay, Vox NTT- Obyek wisata paling terkenal di Kecamatan Aesesa Selatan, Kabupaten Nagekeo adalah kampung adat Tutu Bhada.
Tetapi Tahukah Anda bahwa ternyata kampung adat Tutu Bhada bukan satu-satunya yang mengantarkan nama Kecamatan Aesesa Selatan terkenal di mata pemburu keindahan alam dan budaya.
Salah satu tempat yang menawarkan keindahan alamnya yakni air terjun Ngabatata.
Tempat pariwisata yang berada di Desa Rendu Botuwe itu memang menawarkan sensasi lebih bagi wisatawan yang datang.
Panorama klasik air terjun yang dibalut dengan keindahan alam dan disempurnakan dengan udara pegunungan yang masih sangat alami ini memang menjadi magnet yang luar biasa bagi para wisatawan.
Di sana, Anda dengan bebas menikmati air sungai yang penuh dengan kebisingan jatuh di antara bebatuan terjal hingga menyentuh bibir kolam.
Ditambah lagi, kolam dengan diameter sekitar 50 meter dipagari bebatuan, dihiasi tetumbuhan hijau bergelantungan di bibir tebing pasti tentu saja menawarkan sensasi lebih bagi Anda yang datang di air terjun Ngabatata.
Untuk mencapai air terjun Ngabatata memang bukan urusan mudah. Sudah pasti jauh dan sulit.
Tapi jangan mengeluh dulu. Tantangan yang Anda alami untuk menggapai tempat ini tak seberapa bila dibandingkan dengan suguhan keindahan Ngabatata yang belum tentu didapatkan di tempat lain.
Dari Mbay, ibu kota Kabupaten Nagekeo perjalanan dengan kendaraan menempuh jarak sekitar 20 Km.
Hingga kini memang jalan menuju air terjun Ngabatata sedikit mengalami hambatan.
Itu karena kondisi jalan dari pertigan ruas jalan Negara Mbay-Ende, tepaptnya di Kapela Boanai di Desa Labolewa menuju Desa Rendu Butowe belum mulus.
Jika Anda pencinta alam mungkin ini akan menjadi perjalanan yang asyik dan menyenangkan.
Di Desa Rendu Butowe, kendaraan Anda harus diparkir dan siap-siaplah menempuh 1 Km lagi menuju lokasi.
Jangan lupa sedikit perbekalan karena di sana tidak ada orang yang berjualan makanan. Penduduk juga tidak ada di sana.
Sepanjang perjalanan setapak Anda tetap akan disuguhi dengan panorama alam yang menawan dan sejuk.
Untuk mencapai Ngabatata juga bisa ditempuh perjalanan melalui Desa Labo lewa Kecamatan Aesesa. Bisa juga melalui pasar Raja Kecamatan Boawae.
“Hanya lewat pasar Raja medan sedikit berat ketimbang lewat Pertigaan Kapela Boanai desa Labolewa Kecamatan Aesesa,” ujar Fransiskus Ngada, salah satu warga Desa Rendu Butowe yang ditemui VoxNtt.com, Rabu (22/05/2018)
Frans menawarkan, jika Anda ingin berkunjung ke air terjun Ngabatata datanglah di musim kering.
Sebab pada musim penghujan, jalan menuju air terjun Ngabatata sangat licin. Apalagi medannya banyak jurang.
Segera Dikelola
Sekretaris Dinas Pariwisata Nagekeo, Silvester Teda mengatakan, pihaknya akan memperjuangkan untuk mengelola air terjun Ngabatata dan sejumlah tempat pariwisata lain di kabupaten itu.
Pengelolaan air terjun Ngabatata, kata dia, akan dimulai dengan pekerjaan jalan setapak kurang lebih 1 Km menuju tempat pariwisata tersebut.
Selain itu, ada pula pekerjaan lain nantinya yakni tempat parkir dan titik-titik tertentu menuju air terjun Ngabatata.
“Untuk sementara kita sudah lakukan pendekatan-pendekatan dengan kepala suku yang ada di Desa Rendu Butowe terkait tanah untuk membuka akses menuju air terjun Ngabatata. Dan mereka sudah setuju, tinggal kita pulang dari sini nanti, kita coba koordinasi dengan DPRD untuk bisa membangun jalan setapak dan tempat parkir menuju air terjun itu,” ujar Silvester.
Terpisah, Wakil Ketua I DPRD Kabupaten Nagekeo, Kristianus Du’a Wea mengatakan, air terjun Ngabatata sangat indah bila ditata dengan baik.
Sebab itu, Kris meminta semua unsur, baik DPRD, Pemda Nagekeo, maupun masyarakat agar bersama-sama membangun air terjun Ngabatata.
“Air terjun Ngabatata ini tidak bisa satu unsur yang bangun tetapi harus melibatkan semua unsur dan harus segera dilakukan itu,” ujarnya.
Penulis: Arkadius Togo
Editor: Adrianus Aba