Mbay, Vox NTT- Hampir seluruh desa di Kabupaten Nagekeo masuk kategori desa tertinggal.
Selain tertinggal, desa-desa itu juga memiliki penduduk miskin dengan angka yang cukup tinggi.
Sebagian besar pula penduduk di tiap desa di Kabupaten Nagekeo berprofesi sebagai petani yang berpenghasilan dan berpendidikan rendah.
Hal itu disampaikan Pjs. Bupati Nagekeo, Kosmas D. Lana dalam sambutannya pada acara peresmian desa persiapan Leguderu Timur yang berlangsung di Legu, Kecamatan Boawae, belum lama ini.
Menurut Kosmas, pemekaran desa-desa baru merupakan cara bijak untuk mengatasi persoalan serius ketertinggalan, kemiskinan, serta penghasilan dan pendidikan rendah tersebut.
“Untuk itu saya ajak semua masyarakat dukung kelancaran proses pemekaran ini,” ajak Kosmas saat acara peresmian desa persiapan Leguderu Timur itu.
Kosmas mengingatkan pula kepada masyarakat Desa Leguderu tentang hakekat desa persiapan.
Istilah desa persiapan, jelas dia, menunjukkan masih dibutuhkan kerja sama secara berlanjut antara pemerintah, masyarakat dan seluruh stakeholders untuk membenahi berbagai kekurangan menuju desa definitif.
Dalam persiapan tersebut sangat membuntuhkan kearifan semua pihak untuk memahami bahwa perjuangan forum dan seluruh masyarakat belum berakhir.
Sebab itu, Kosmas mengajak masyarakat agar menghindari diri dari cara berpikir dan bertindak yang terkotak-kotak antara desa induk dan desa persiapan.
Sebab cara berpikir dan sikap demikian malah akan melahirkan saling curiga dan saling menghambat.
“Marilah kita semua bergandengan tangan dan bekerja sama untuk membangun desa Leguderu Timur dalam suasana persaudaraan,” pinta Kosmas.
Data yang dihimpun VoxNtt.com, hingga Mei 2018 sebanyak 33 desa persiapan yang telah diresmikan oleh Pemkab Nagekeo.
Penulis: Arkadius Togo
Editor: Adrianus Aba