Ende, Vox NTT- Para alumni Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (GMNI) NTT menggelar aksi donor darah di unit transfusi darah PMI Ende, Kamis (31/05/2018).
Para alumni terlihat sangat antusias berpartisipasi dalam bakti sosial tersebut.
Donor darah dipimpin langsung Ketua Pengurus Alumni GMNI NTT Nikolaus Fransiskus dengan Ketua Tim7 Temu Alumni GMNI NTT Ambrosius Kondo Rato.
Saat ini para alumni GMNI NTT berkumpul di Ende guna menggelar temu alumni sekaligus menghadiri Hari Pancasila yang digelar di lapangan Bung Karno, Jumat esok, 1 Juni 2018.
Baca Juga: Alumni GMNI NTT Gelar Bakti Sosial di Masjid dan Katedral Ende
Juru bicara Tim7 Yoppy Lati mengatakan, aksi donor darah yang dilakukan para alumni sebagai aksi kemanusiaan untuk membantu pasien yang membutuhkan.
“Kami berharap semakin banyak orang yang mau mendonorkan darah, semakin banyak orang yang terbantu. Semakin banyak orang yang tertolong,” kata Yoppy Lati.
Dikatakan, aksi donor darah yang dilakukan di Ende tersebut akan dijadikan program rutin yang diadakan para alumni GMNI di NTT.
“Aksi donor darah ini merupakan bentuk solidaritas sosial UGM kepada sesama. Melalui kegiatan ini diharapkan bisa memberikan manfaat serta membantu pihak-pihak yang benar-benar membutuhkan,” urainya.
Dalam acara yang dilakukan para alumni GMNI NTT berhasil mengumpulkan 20 kantong darah.
“Dari seratusan alumni GMNI dan GMNI aktif yang menjadi peserta banyak tidak lolos karena tekanan darah dan hemoglobinnya tidak memenuhi syarat,” jelas Yoppy lagi.
“Semoga dari donor darah ini bisa membantu,” harap Yoppy lagi.
Sementara itu, Maria Ida, koordinator Transfusi Farah PMI Ende menyampaikan bahwa persediaan darah di PMI Ende saat ini terus menipis seiring banyaknya permintaan darah.
“Setiap hari pasti ada yang minta darah di sini sementara yang mendonorkan darahnya kurang peminat,” ucapnya.
Unit Transfusi Daerah PMI Ende, kata dia, sering menggelar aksi donor darah massal. Namun seiring banyak yang membutuhkan, pihaknya tetap mengalami kekurangan.
“Palingan yang kita dapat berkisar antara 20-30 kantong tapi itu juga tidak bertahan lama karena banyak yang membutuhkan,” katanya lagi.
Penulis: Irvan Kurniawan