Kupang, Vox NTT- Ketua Yayasan Tunas Muda Indonesia (YTMI) Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) Saturminus Jawa, meminta kepada seluruh masyarakat agar memilih Kepala Daerah dengan akal sehat dan penuh kegembiraan.
“Karena satu menit saja di kamar TPS menentukan masa depan NTT 5 tahun ke depan. Siapa pun yang terpilih adalah putra-putri terbaik NTT dan mereka adalah Gubernur NTT apabila dipilih rakyat,” kata Saturminus Jawa kepada VoxNtt.com, Selasa malam (26/06/2018).
Menurut Cristian, demikian disapa Saturminus Jawa, Pilkada tahun 2018 tidak boleh menjadi ancaman perpecahan, perselisihan, serta meretak hubungan kekeluargaan dan persaudaraan selama ini.
“Pilihan boleh berbeda tetapi semangat persaudaraan serta kekeluargaan harus tetap dijaga dan terpelihara,” ujarnya.
Christian juga meminta untuk menggunakan hak pilih dengan penuh kesadaran dan tanggung jawab. Dia berharap moment Pilkada menjadi kabar gembira untuk memajukan daerah NTT.
“Pilkada hakekatnya merupakan ikhtiar untuk memilih pemimpin di daerah yang akan melaksanakan tugas untuk menjaga nilai-nilai agama, budaya dan untuk membawa kesejahteraan bagi masyarakat NTT secara merata di setiap pelosok daerah,” kata Christian.
Untuk menghormati dan menghargai perbedaan serta pilihan dengan sikap rendah hati, toleransi dan saling memuliakan, kata dia, harus mendahulukan kepentingan bersama di atas kepentingan kelompok dan golongan.
Christian juga meminta kepada pasangan calon, partai politik, dan tim sukses untuk menjauhkan diri dari praktik politik kotor seperti kampanye hitam, menyebarkan berita bohong (hoax), ujaran kebencian, fitnah, adu domba dan politik uang.
“Kepada tokoh agama dan aparat keamanan serta semua masyrakat dihimbau untuk ikut serta membantu menciptakan suasana yang kondusif, aman, damai dan tenang, agar masyarakat NTT dapat menggunakan hak konstitusionalnya dengan pertimbangan yang sehat, jernih dan rasional dan dengan penuh rasa kegembiraan tanpa ada tekanan, intimidasi dan paksaan, ” tutup mantan Aktivis PMKRI Cabang Kupang itu.
Penulis: Tarsi Salmon
Editor: Adrianus Aba