Ruteng, Vox NTT- Wakil Bupati Manggarai Viktor Madur mengatakan, saat ini di Provinsi NTT ada sebanyak 4.137 koperasi.
Ia meyakini bahwa kehadiran ribuan koperasi tersebut telah berpengaruh signifikan terhadap bertumbuhnya usaha kecil menengah (UKM) di provinsi yang sedang dipimpin Frans Lebu Raya itu.
Menurut Madur usaha mikro kecil menengah (UMKM) di NTT tercatat sebanyak 103.707.
Rinciannya yakni, 76.668 pelaku usaha mikro, 24.936 pelaku usaha kecil, dan 2.103 pelaku usaha menengah.
“Sebagaimana kita ketahui bersama, bahwa koperasi UMKM berperan strategis dalam mendukung perekonomian nasional,” ujar Wabup Madur dalam sambutannya saat acara pembukaan HUT Koperasi NTT ke-71 di Pelataran Kantor Bupati Manggarai, Kamis sore (05/07/2018).
HUT Koperasi yang dihadiri sejumlah utusan dari kabupaten di Provinsi NTT itu dilaksanakan di bawah tema “penguatan koperasi mendorong pertumbuhan ekonomi nasional”.
Wabup Madur menjelaskan, tema tersebut mau menunjukan bahwa, pertama, koperasi telah membuktikan eksistensinya selama ini dan memberi sumbangsih bagi perputaran roda pembangunan nasional.
Kedua, lanjut dia, koperasi harus kuat dan mengakar. Ia harus tumbuh bagai pohon yang kokoh.
Sebab hanya dengan demikian, pertumbuhan koperasi mampu memberi sumbangsih yang signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi nasional.
“Dalam hubungannya dengan Nawacita atau sembilan agenda prioritas pembangunan di bawah kepemimpinan Presiden Joko Widodo dan Wakil Presiden Jusuf Kala, koperasi ikut mengambil peranaan penting,” ujar wakil bupati yang berpasangan dengan Deno Kamelus tersebut.
Menurut Madur, koperasi yang mengutamakan kekuatan orang atau anggota dapat dengan mudah dihubungkan pada sebagian besar agenda Nawacita.
Di agenda Nawacita ke-9, misalnya, titik perhatian diarahkan pada kebhinekaan dan menciptkan ruang-ruang dialog antarwarga.
Dalam koperasi, jelas dia, ruang dialog tampak jelas melalui rapat anggota dan kegiatan lain yang memungkinkan terjadinya keputusan bersama.
Madur menambahkan, agenda Nawacita lainnya juga didukung melalui kegiatan berkoperasi ada agenda ke-3. Di situ tentang membangun dari pinggiran.
Kemudian agenda ke-6 tentang produktivitas rakyat dan daya saing dan agenda ke-7 tentang kemandirian ekonomi.
Penulis: Adrianus Aba