Borong, Vox NTT- Camat Lambaleda, Aleksius Rahman diduga memecat sopir dinasnya, Robertus rahman secara sepihak sejak Rabu, 27 Juni 2018.
Hal itu disampaikan Rober, demikian sapaan Robertus Rahman saat ditemui VoxNtt.com di Tanggar, Poco Ranaka Minggu (15/7/2018) sore.
Rober menuturkan, pada hari pencoblosan Gubernur dan Wakil Gubernur NTT serta Bupati dan Wakil Bupati Manggarai Timur pada Pilkada serentak 27 Juni yang lalu, dirinya diminta Sang Camat, untuk monitoring proses pencoblosan ke seluruh desa di Kecamatan Lambaleda menggunakan mobil dinas.
Rober yang waktu itu belum memberikan hak suara di TPS-nya tidak menolak permintaan sang camat. Namun, dia meminta kepada bosnya itu agar melakukan monitoring usai dirinya melakukan pencoblosan, karena menurut Rober, tidak memakan waktu lama untuk mencoblos.
Sementara, Camat itu memaksa dirinya untuk tidak mencoblos dan segera menghantarkannya mengelilingi wilayah Lambaleda. Rupanya, Rober bersi kukuh untuk tetap mencoblos.
Dugaan Rober, hal ini membuat Camat kecewa sehingga marah dan tidak menerima alasannya. Hal ini terbukti ketika usai pemilihan, Rober mendatangi rumah jabatan Camat, bermaksud menghantarkan Camat melakukan monitoring.
Akan tetapi, pengakuan Rober, saat itu bosnya terlanjur marah. Dia pun mengancam akan memukuli Rober. Rober yang ketika itu takut melihat kemarahan Sang Bos, memilih pulang ke rumah dan membatalkan niatnya melakukan monitoring.
“Dia mau saya tidak perlu ikut coblos. Langsung pergi monitoring. Pas pagi tanggal 27 saya ke rujab camat. Tetapi camat marah bahkan mau pukul saya. Akhirnya saya lari pulang. Saya sudah minta, coblos dulu baru monitoring. Kan waktunya tidak lama, ” ujar Rober dengan nada kesal.
Dua hari pasca Pilkada, Rober pergi ke kantor Kecamatan Lambaleda untuk bertugas. Dia tak pernah membayangkan kalau insiden sebelumnya itu berlanjut sampai di Kantor.
Bayangan Rober ternyata jauh dari realitas yang ditemukannya saat di Kantor. Dia menemukan Bosnya sama seperti biasanya, dia tidak lagi dihiraukan di Kantor itu.
“Karena tidak dihirau, saya hanya datang, duduk dan pulang. Pihak kecamatan berjanji akan memberikan surat pemecatan dirinya. Tetapi, sampai hari ini belum ada surat pemecatan itu,” ujar Rober.
Rober menambahkan, dirinya siap menerima pemecatan itu apabila dengan alasan yang rasional dan bisa dipertanggungjawabkan.
“Saya terima dan siap dipecat asalkan ada sebab yang jelas. Biar ada keadilan di relublik ini. Kalau seperti ini kan, tidak adil. Masa saya dipecat begitu saja tanpa ada alasannya. Saya berharap pemerintah bisa memikirkan soal ini dengan baik. K Kalau ada soal, mestinya saya ditegur. Baik teguran tertulis maupun lisan. Ini kan tidak ada, ” tambah Rober.
Sementara itu, Camat Lambaleda, Aleksius Rahman sudah dikonfirmasi VoxNtt.com melalui pesan whattsapp, Senin (16/7) belum menanggapi terkait informasi pemecatan sopirnya tersebut.
Penulis: Nansi Taris
Editor: Boni Jehadin