Borong, Vox NTT-Camat Lamba Leda Kabupaten Manggarai Timur, Aleksius Rahman akhirnya menanggapi terkait pemberitaan tudingan bahwa dirinya sudah mengancam dan memecat sopir dinasnya atas nama Robertus Rahman beberapa pekan lalu.
“Saya sudah tidak mau banyak komentar sekarang. Mestinya kan sebelum berita naik, konfirmasi dulu. Intinya anak itu sendiri yang undur diri. Saya tidak mau banyak komentar lagi. Biar masalahnya tidak tambah runyam,” ujar Camat Aleks saat dikonfirmasi melalui telepon selulernya, Kamis (19/07/2018).
Dikabarkan sebelumnya, Robertus Rahman sopir dinas Camat Lamba Leda mengaku dipecat sepihak sejak Rabu, 27 Juni 2018 lalu.
Rober menuturkan, pada Pilkada serentak 27 Juni yang lalu, dirinya diminta Camat Aleks untuk melakukan monitoring proses pencoblosan ke seluruh desa di Kecamatan Lamba Leda menggunakan mobil dinas.
Rober yang waktu itu belum memberikan hak suara di TPS-nya tidak menolak permintaan sang camat.
Namun, dia meminta kepada Camat Aleks agar melakukan monitoring usai dirinya melakukan pencoblosan. Menurut Rober tidak memakan waktu yang lama untuk mencoblos.
Kata dia, Camat Aleks tetap memaksa agar Rober tidak mencoblos dan segera mengantarkannya mengelilingi wilayah Lamba Leda. Rupanya, Rober bersi kukuh untuk tetap mencoblos.
Dugaan Rober, hal ini membuat Camat Aleks kecewa dan marah. Camat Aleks tidak menerima alasannya.
Rober kemudian mendatangi rumah jabatan Camat Aleks bermaksud mengantarkannya melakukan monitoring.
Akan tetapi, kisah Rober, Camat Aleks terlanjur marah dan mengancam akan memukulinya.
Rober yang ketika itu takut melihat kemarahan sang bos. Ia kemudian memilih pulang ke rumah dan membatalkan niatnya melakukan monitoring.
Baca Juga: Camat Lambaleda Pecat dan Ancam Pukul Sopir Dinas
“Dia mau saya tidak perlu ikut coblos. Langsung pergi monitoring. Pas pagi tanggal 27 saya ke rujab camat. Tetapi camat marah bahkan mau pukul saya. Akhirnya saya lari pulang. Saya sudah minta, coblos dulu baru monitoring. Kan waktunya tidak lama,” ujar Rober dengan nada kesal.
Dua hari pasca Pilkada, Rober pergi ke kantor Kecamatan Lamba Leda untuk bertugas. Dia tak pernah membayangkan kalau insiden sebelumnya itu berlanjut sampai di Kantor Camat.
Bayangan Rober ternyata jauh dari realitas yang ditemukannya saat di Kantor Camat. Dia menemukan bosnya beraktivitas sama seperti biasanya. Camat Aleks tidak menghiraukan Rober.
“Karena tidak dihirau, saya hanya datang, duduk dan pulang. Pihak kecamatan berjanji akan memberikan surat pemecatan dirinya. Tetapi, sampai hari ini belum ada surat pemecatan itu,” ujar Rober.
Rober menambahkan, dirinya siap menerima pemecatan itu apabila dengan alasan yang rasional dan bisa dipertanggungjawabkan.
“Saya terima dan siap dipecat asalkan ada sebab yang jelas. Biar ada keadilan di relublik ini. Kalau seperti ini kan, tidak adil. Masa saya dipecat begitu saja tanpa ada alasannya. Saya berharap pemerintah bisa memikirkan soal ini dengan baik. Kalau ada soal, mestinya saya ditegur. Baik teguran tertulis maupun lisan. Ini kan tidak ada, ” tambah Rober.
Penulis: Nansianus Taris
Editor: Adrianus Aba