Terpisah, Ketua Presidium Pengurus Pusat PMKRI, Juventus Prima Yoris Kago menegaskan, kaum muda dan mahasiswa sudah terpapar gerakan-gerakan radikalisme. Virus-virus ekstremisme sudah masuk ke kampus-kampus, khususnya kampus negeri.
Menurut Juventus, hal itu cukup mengkhawatirkan dan berbahaya karena bisa mengakibatkan disintegrasi bangsa jika tidak dicegah. Sehingga, Pengurus Pusat PMKRI St. Thomas Aquinas melakukan gerakan plaftorm “keindonesiaan kita dengan kita Indonesia”.
“Berdasarkan kesepakatan Rapat Kerja Nasional (Rakernas) PMKRI di Medan, ada lima Kota di Indonesia yang menjadi titik gerakan KitaIndonesia yakni, Kupang, Semarang, Makassar, Pekanbaru, dan Banjarmasin,”katanya
Untuk itu, kata Jipik sapaan Juventus Prima Yoris Kago, perlu singergisitas organ Cipayung untuk menepis gerakan radikal dan ekstremisme di Indonesia.
“Kepada DPC PMKRI Kupang terlantik, harus mampu membaca tanda-tanda zaman. Pola dan sistem pembinaan lama harus diubah sesuai model pembinaan yang baru, tak terkesan kaku, melainkan transformasi organisasi yang berkompetendan kontekstual ‘kekinian’,” ujar mantan Ketua BEM Fakultas Hukum Undana Kupang itu.
Melihat peliknya masalah bangsa dan negara ini lanjut dia, maka sebagai Pengurus Pusat PMKRI, mendorong potensi maksimal perhimpunan menuju transformasi sosial melalui pengaktifan saklar positif pikiran menuju pada karya yang positif.
“Kekuatan PMKRI tidak hanya terletak pada anggota aktif semata tapi kekuatan alumni, senior dan anggota penyatu, dan untuk kita semua yang cinta perubahan kebaikan,” tandasnya.
Penulis: Tarsi Salmon
Editor: Adrianus Aba