Kefamenanu,Vox NTT-Rumah milik Yoseph Tahu (85), warga RT 008 RW 003, Desa Fatoin Kecamatan Insana, Kabupaten TTU hangus dilahap si jago merah pada Rabu, 1 Agustus 2018 sekira pukul 17.00 Wita.
Informasi yang berhasil dihimpun VoxNtt.com menyebutkan, kebakaran itu diduga disebabkan korsleting listrik.
Yoseph Tahu yang diketahui sudah menderita kelumpuhan sejak 20 tahun lalu tersebut diperkirakan mengalamai kerugian mencapai Rp 50 juta lebih.
Hal tersebut lantaran seluruh barang perabotan rumah tangga dan perlengkapan lainnya ikut hangus terbakar.
Selain itu, seluruh berkas penting, uang serta barang berharga lainnya yang terdapat dalam rumah semi permanen berukuran 5×7 dan berdinding pelepah gewang tersebut juga tidak berhasil diselamatkan.
Yohanes Uskono, salah seorang saksi mata saat dihubungi VoxNtt.com melalui telepon mengungkapkan, saat jam kebakaran dia hendak melintas menuju ke Oelolok untuk engontrol pekerjanya yang sementara menebang pohon.
Setibanya di lokasi kejadian, kata Yohanes, ia melihat asap sudah mengepul di atap rumah Yoseph Tahu. Ia pun langsung menghentikan kendaraan dan berinisiatif untuk membantu memadamkan api.
“Saya kebetulan mau lewat ke bawah untuk lihat anak-anak ada potong kayu, sampai rumah itu saya lihat asap sudah mengepul, makanya saya langsung berhenti untuk bantu siram (air),” jelas Yohanes.
Dia mengaku, lantaran peralatan untuk memadamkan api sangat sederhana dan kobaran api yang begitu besar, dalam kurun waktu 30 menit seluruh bagian rumah serta isinya sudah hangus dilahap si jago merah.
Beruntung, warga yang membantu memadamkan api berhasil menyelamatkan Yoseph Tahu dari dalam kamarnya, sehingga tidak ada korban jiwa.
“Api terlalu besar baru kami hanya pakai ember saja untuk padamkan api, untung saja kami bisa selamatkan bapak Yoseph lewat jendela karena bapak Yoseph memang sudah lumpuh cukup lama,” ujarnya.
Terpisah, Kepala Desa Fatoin Kristoforus Naiaki saat dikonfirmasi VoxNtt.com membenarkan adanya musibah yang dialami salah seorang warganya tersebut.
Ia mengaku, selain Yoseph, di dalam rumah tersebut juga tinggal 2 kepala keluarga lainnya.
Itu yakni Gregorius Leu dan Herman Son. Mereka masing-masing merupakan anak kandung serta Ipar dari Yoseph Tahu.
Sebagai langkah awal guna membantu korban musibah itu, lanjutnya, ia berjanji akan segera mengumpulkan dana sukarela dari warga lainnya.
“Besok pagi itu selain dari sumbangan sukarela dari warga,kami yang aparat desa akan kumpul dana dari uang pribadi untuk bantu keluarga yang alami musibah karena memang kita juga tidak ada dana di kas desa untuk tanggulangi musibah seperti itu,”jelasnya.
“Nanti besok juga saya akan ke dinas sosial untuk laporkan soal musibah ini sehingga bisa segera mendapatkan bantuan karena memang ini musibah yang sama sekali tidak kita duga,” tambah Kades Kristoforus.
Penulis: Eman Tabean
Editor: Adrianus Aba