Borong, Vox NTT-Jembatan Wae Wake yang dikerjakan pada tahun 2015 yang terletak di antara Desa Golo Rengket dan Compang Laho, Kecamatan Poco Ranaka, Kabupaten Manggarai Timur (Matim) mangkrak.
Kontraktor pelaksana proyek jembatan itu diduga tidak mampu melanjutkan pekerjaan.
Satu sisi jembatan belum diurug tanah. Sisi jembatan itu dibiarkan jurang yang cukup dalam.
Hingga 2018 ini kendaraan atau pun pejalan kaki belum bisa melintasi jembatan Wae Wake.
Agar bisa dilintasi kendaraan roda dua, warga berinisiatif membuat titian bambu dengan lebar 1 meter dan panjangnya sekitar 10 meter.
Jembatan Wae Wake adalah penghubung utama akses ekonomi bagi warga desa Lenang, Compang Laho, dan Golo Wune.
“Ini jembatan sebenarnya jalur alternatif tiga desa menuju ibu kota kecamatan Poco Ranaka, Mano dan Ruteng. Lewat di sini lebih singkat dan murah untuk pergi jual hasil komoditi ke kota,” ujar Fardi, warga desa Compang Laho saat dijumpai VoxNtt.com di jembatan Wae Wake, Sabtu (11/8/2018).
Baca Juga:
Kata dia, titian bambu dibuat warga sekitar bulan Juni 2018 yang lalu.
“Sekarang motor dan pejalan kaki bisa lewat di sini. Tetapi, di sini pengendara ekstra hati-hati. Karena di bawahnya ada jurang yang dalam. Salah sedikit, bisa jatuh ke bawah,” katanya.
Dia menambahkan, warga sudah membersihakan jalan sebelah jembatan yang berada di desa Compang Laho beberapa minggu lalu.
Saat ini hanya menunggu pemerintah agar segera mengurugan tanah di sisi jembatan yang masih membentuk jurang.
Fardi pun mendesak Pemkab Matim agar segera menuntaskan pembangunan jembatan itu agar bisa digunakan.
“Tinggal ini saja. Pemerintah harus tuntaskan pembangunan jembatan ini. Daripada mubazir. Kasian uang daerah dibuang begitu saja,” desak Fardi.
Sebelumnya, Plt. Dinas PU Matim Yosep Marto saat dikonfirmasi VoxNtt.com mengungkapkan bahwa pembangunan jembatan Wae Wake dilanjutkan tahun 2018 ini.
Selain pengerjaan jembatan, ada pula lanjutan pekerjaan telford dari kali Wae Wake sampai di kampung Lenang desa Compang Laho.
Pantauan VoxNtt.con di lokasi, Sabtu (11/8/2018), sudah ada tanah yang diurug di sisi jembatan itu, tetapi masih sedikit.
Jalan di sebelah kali menuju kampung Lenang pun sudah dibersihkan warga. Namun, belum dilanjutkan dengan teleford.
Di jalan itu, pengendara sudah bisa melintasi dengan aman dan nyaman.
Penulis: Nansianus Taris
Editor: Ardy Abba