Kupang, Vox NTT- Kampung adat Megalitikum Gurusina yang terletak di Desa Watumanu, Kecamatan Jerebu’u, Kabupaten Ngada, Nusa Tenggara Timur (NTT) terbakar pada Senin, 13 Agustus lalu.
Kejadian tak henti-henti mengundang perhatian publik, terutama melakukan penggalangan dana bantuan.
Kali ini muncul dari kelompok kreatif pemuda dan mahasiswa yang berada di Kota kupang.
Baca Juga: Kecurigaan di Balik Kebakaran Dua Tempat Pariwisata NTT
Mereka adalah, kelompok mahasiswa yang tergabung dalam Keluarga Mahasiswa Katolik (KMK) Keuskupan Kupang, Komunitas Kupang menyeduh (Roasted kopi asli Bajawa), Komunitas Barista Kota kupang, dan mahasiswa Fakultas Sendratasi Unwira Kupang.
Kegiatan dengan tagline ” Coffee for Charity” dilaksanakan pada dua lokasi. Keduanya yakni car free day (CRD) di jalan El-tari depan Kantor Gubernur pagi hari dan di Taman Nasinal Kupang sekitar pukul 16:00 Wita, Sabtu (25/08/018).
Koordinator kegiatan,Yanuarius Awa mengatakan, tujuan utama aksi itu untuk memberi suport terhadap korban bencana kebakaran, lebih khusus anak-anak sekolah yang kehilangan tempat tinggal.
“Kehilangan tempat tinggal, membuat mereka trauma, bahkan mempengaruhi aktivitas belajar, untuk itu fokus penggalangan dana, lebih ke pengadaan buku bacaan, pakaian sekolah, tas, sepatu, dan uang terkumpul sebesar Rp 4. 000.000,” kata Ari Kepada VoxNtt.com, Minggu pagi (26/08/2018).
Kegiatan malam itu kata dia, sangat spesial. Selain live music, puisi, dan narasi, juga menghadirkan beberapa Barista profesinal untuk meracik kopi khas arabika Bajawa dan diberikan gratis kepada para pengunjung.
“Barang-barang nantinya dikumpul di Debitos Hotel, akan secepat mungkin dikirim ke Bajawa, sedangkan uang, nanti kita kirim lewat rekening Ikatan Keluarga Ngada (IKADA)-Kupang,” ujar Ari.
Kegiatan ini cukup menarik para pengunjung, mereka tampak antusias secara sukarela memberi donasi berupa uang dan barang. Sembari menyeduh kopi, diiringi alunan musik dan puisi dari mahasiswa sendratasi.
Salah satu pengunjung, yang tidak sebutkan namanya, mengapresiasi kegiatan ini.
Baca Juga: Penyebab Kebakaran Rumah Adat Gurusina Jerebu’u
“Saya mengapresiasi kegiatan ini, ini aksi kemanusiaan yang wajib kita dukung , apa lagi rangkaian kegiatan begitu kreatif dan atraktif, kreatifnya adalah mengemas penggalangan dana dengan beragam kegiatan yang menghibur, di lain sisi juga turut mempromosi kopi Bajawa sebagai produk unggulan daerah dengan cita rasa yang khas,” tuturnya.
Sementara itu, Sekretaris Permada Kupang, Rolan Nanga mengungkap rasa terharu terhadap segenap elemen.
“Saya terharu dan bersyukur, semua teman-teman mahasiswa, tidak hanya berasal dari Ngada, yang dari luar secara sukarela melibatkan diri dalam penggalangan dana ini,”kata Rolan.
Dia berharap, agar ke depan bisa membangun komitmen bersama dan terus terlibat dalam aksi-aksi nyata. Untuk saling menolong terhadap mereka yang membutuhkan, kata dia, tidak hanya sebatas Gurusina saja.
Penulis: Tarsi Salmon
Editor: Ardy Abba