Borong, Vox NTT- Nama Maria Yunita Jesuita mejadi sari pemberitaan media massa lokal selama sepekan terakhir.
Nita Jesuita ramai diberitakan karena menjadi anggota pasukan pengibar bendera pusaka (paskibraka) utusan Provinsi NTT di Istana Negara pada momen HUT RI ke-73 tahun 2018.
Siswi kelas XI SMAN 1 Poco Raka, Kabupaten Manggarai Timur itu lolos seleksi dan menjadi anggota paskibraka nasional bersama 68 siswa lain dari 34 provinsi di seluruh Indonesia.
Lantas seperti apa sosok Nita di mata kepala sekolah dan gurunya?
Kepala SMAN 1 Poco Ranaka Hermanus Jehuma mengaku, prestasi salah satu putri kembar pasangan Pius Juang dan Imelda Widiawati itu lumayan, meski tidak terlalu menonjol.
“Biasa-biasa saja tapi setelah pulang dari Jakarta anaknya baik, saya lihat ada perubahan,” kata Kepsek Hermanus saat dihubungi VoxNtt.com, Senin malam ( 27/08/2018).
Dia mengatakan, Nita Jesuita telah diberi motivasi agar terus belajar oleh tokoh favoritnya Agas Andreas, wakil bupati Manggarai Timur.
Motivasi dicetus Ande Agas setelah Nita pulang mengikuti HUT RI ke-73 di Istana Negara.
Menurut Kepsek Hermanus, sebagai dispensasi atas prestasi menjadi anggota paskibraka nasional tahun 2018, Nita diberi kebebasan seluruh biaya pendidikan di SMAN 1 Poco Ranaka.
“Kami sudah beritahu orangtuanya untuk Maria akan dibebaskan semacam uang komitenya sampai dia tamat. Ini sebagai bentuk penghargaan dari sekolah kami. Sedangkan untuk yang paskibra tingkat kabupaten tidak ada, kami prioritas yang RI satu saja,” ungkap Kepsek Hermanus.
Baca Juga:
- Ketika Maria Jesuita Pulang ke SMAN 1 Poco Ranaka
- Jesuita Bangga Mewakili NTT dalam Paskibraka Nasional
- Nita Jesuita: Ingin Jadi TNI
“Kami atas nama lembaga, guru -guru dan murid sangat senang dan bangga dia terpilih sebagai anggota paskibraka nasional,” sambung dia.
Sementara mantan wali kelas Nita, Regina Jun Mudia menilai, remaja putri kelahiran Pau, 24 Juni 2001 itu adalah anak yang disiplin dan prestasinya baik.
“Memang anaknya berprestasi. Kebetulan saya wali kelasnya waktu kelas X. Anaknya berprestasi. Di hadapan guru-guru sangat disiplin, tidak sombong, baik terhadap guru maupun dengan temannya juga dengan lingkungan. Saya kenal betul anaknya. Bahkan waktu kelas X semester satu dia meraih peringkat I dan semester II berubah, presatsinya meningkat. Dia meraih juara satu,” komentar Regina.
Regina sendiri mengaku sangat bangga dengan Nita Jesuita karena sudah terpilih menjadi anggota paskibraka nasional pada momen HUT RI ke-73 mewakili NTT.
“Saya sangat berharap masih ada dari sekolah kami kedepannya bibit-bibit seperti Maria. Meskipun itu berpuluh -puluh tahun lagi. Bukan cuman saya guru-guru yang lain juga termasuk teman kelas X, XI dan XII bangga memiliki Maria,” katanya.
KR: Leo Jehatu
Editor: Ardy Abba