Bajawa, Vox NTT- Berpose di pinggir jurang atau bukit terjal dengan latar pemandangan indah menjadi trend masyarakat zaman sekarang.
Namun, siapa sangka aksi nekat tersebut justru membawa petaka bagi Susiani Dewa Mailoa (54), warga Kenjeran, Kelurahan Gading, Kecamatan Tambak Sari, Surabaya, Jawa Timur.
Saat mencari posisi untuk mengambil gambar, Susiani tergelincir dan jatuh ke jurang bukit cinta di Desa Beja, Kecamatan Bajawa, Kabupaten Ngada, Minggu (26/08/2018) sekitar pukul 10.00 WITA.
Nyawa Susiani tak dapat tertolong. Di sekujur tubuhnya tertoreh luka dan darah. Keluarga pun terpaksa menerima tragedi ini dengan duka yang mendalam.
Kapolres Ngada AKBP Firman Affandy, melalui pesan WhatsApp Senin (27/08/2018) pagi, menjelaskan, sekitar pukul 09.00 Wita, Susiani bersama anak dan Wilson Nugroho Harkhono (25) hendak berangkat menuju kampung Adat Bena didampingi seorang tour guide.
Namun sebelum berangkat, Leonardus Langga sebagai tour guide mengajak Susiani dan anaknya untuk pergi ke tempat wisata bukit cinta. Selain disuguhkan pemandangan indah, bukit tersebut demikian Leonardus, belum banyak diketahui orang.
Setelah sampai di Desa Beja tepatnya di Kampung Lenazia, Leonardus mengajak Emirensiana Ngora (36), warga kampung itu, untuk bersama mereka naik ke bukit cinta. Jaraknya kurang lebih 1 kilometer dari kampung Lenazia.
Sampai di atas, korban dan anaknya menikmati pemandangan sambil berfoto-foto dan berjalan mengitari bukit tersebut.
Emirensiana Ngora sempat mengingatkan korban dan anaknya untuk tidak mengambil gambar di tepi jurang. Namun, Susiani tak menghiraukan larangan tersebut dan menjawab ‘aman saja’.
Mereka kemudian berjalan mengitari bukit. Lenoardus di posisi paling depan, disusul korban, anak korban dan Emirensiana dipaling belakang.
“Sesampainya di TKP korban tergelincir dan jatuh ke jurang. Pada saat korban tergelincir dan jatuh ke jurang, anak korban sempat berteriak ‘mama’. Pada saat itu juga Leonardus Langga menoleh kebelakang dan melihat korban sudah jatuh ke jurang,” jelas Kapolres Ngada, Firman Affandy.
Emirensiana Ngora tidak sempat melihat kejadian tersebut lantaran dirinya berjarak kurang lebih 20 meter dari posisi jatuhnya korban.
Sementara Leonardus Langga langsung bergegas mencari ke arah jatuhnya korban.
Korban akhirnya ditemukan di jurang dengan kedalaman 800 meter dari titik jatuh.
Kapolres Affandy menerangkan, setelah korban ditemukan, Emirensiana bergegas mencari bantuan warga Kampung Lenazia.
Kepolisian Resor Ngada yang mendengar kejadian itu juga langsung menuju TKP untuk melakukan evakuasi. Jenazah korban kemudian dibawa ke kamar jenasah RSUD Bajawa.
Senin (27/08/2018), jenazah korban diberangkatkan ke surabaya melalui bendara Turelelo Soa.
Penulis: Arkadius Togo
Editor: Irvan K